Hari
Kamis 2 Oktober 2014 yang lalu terjadi kebakaran hebat menghanguskan ratusan
kios pedagang souvenir di area Candi Borobudur Magelang. Berita kebakaran yang
terjadi di areal Candi Borobudur tersebut tersebar melalui media cetak,
elektronik, blog, media sosial dengan beragam spekulasi penyebabnya. Dari
beragam spekulasi penyebab kebakaran, korsleting jaringan listrik menjadi salah
satu yang ramai diperbincangkan.
sumber gambar: Foto: Tri Joko Purnomo/detikcom |
Setiap
kali ada kasus kebakaran biasanya korsleting listrik menjadi penyebab yang
sering diungkapkan. Buruknya jaringan listrik di rumah, kantor maupun pabrik
ditengarai menyumbang potensi terjadinya kebakaran. Perumahan, pasar, pabrik,
sekolah, instansi pemerintah maupun swasta tidak luput dari amukan si jago
merah. Data dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta
menunjukkan bahwa 60 persen penyebab kebakaran diduga karena korsleting
listrik. Hal ini menunjukkan bahwa penanganan korsleting listrik harus menjadi
prioritas sebagai bagian dari upaya pencegahan bencana.
Konsleting
listrik bisa disebabkan oleh beberapa hal diantaranya: jaringan yang tidak
berkualitas, bahan yang buruk, beban yang menumpuk pada satu titik, hingga
penggunaan alat elektronik yang berlebihan. Semuanya bermuara pada perilaku
manusia yang lalai mulai dari proses pemasangan jaringan, pemeliharaan, dan
pemanfaatan jaringan listrik.
Korsleting listrik. Sumber gambar disini |
Masyarakat
pada umumnya tidak terlalu peduli pada kualitas jaringan listrik di rumahnya.
Hal ini nampak dari sisi kualitas pemasangnya hingga bahan yang digunakan.
Jaringan listrik rumah tangga seringkali dipasang bukan oleh ahlinya sehingga
tidak memenuhi standar keamanan. Ketika proses pembuatan rumah, biasanya
sekaligus dipasang jaringan listrik. Tukang batu yang dipekerjakan sering
berperan ganda sekaligus sebagai pemasang jaringan listrik. Sering juga
kebiasaan memasang jaringan listrik dilakukan oleh tetangga, kenalan yang sudah
dianggap biasa memasang jaringan meskipun dia tidak memiliki sertifikat dan
kualifikasi yang sesuai. Kondisi ini diperparah dengan pemilihan bahan yang
tidak memenuhi standar, contohnya kualitas kabel yang tidak memenuhi standar
SNI.Kabel-kabel tua yang sudah mengelupas masih dipakai tanpa menyadari bahaya yang ditimbulkan.
Carut
marut pemasangan dan bahan masih diperparah dengan perilaku penggunaan listrik
dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan satu steker untuk beberapa alat
elektronik membuat steker meleleh sehingga berpotensi menimbulkan kebakaran.
Dalam tahap pemeliharaan juga setali tiga uang. Pemilik rumah idealnya
melakukan pembaharuan jaringan listrik di rumahnya setiap 10 tahun. Hal ini
penting agar kualitas jaringan terpelihara dengan baik. Kenyataannya banyak
sekali bangunan yang sudah lebih dari 20 tahun tanpa pembaharuan jaringan
listrik.
Satu steker untuk banyak alat elektronik, Berbahaya !! sumber gambar disini |
Audit
Jaringan
Kebakaran
yang diakibatkan oleh korsleting listrik sudah menimbulkan banyak korban dan
kerugian. Karena itu semestinya segera dilakukan audit jaringan listrik di
perumahan, perusahaan maupun instansi. Audit ini penting untuk memastikan
keamanan jaringan. Pertanyaannya siapa yang akan melakukan pengecekan standar
kualitas jaringan di rumah-rumah?
Melalui
tulisan ini saya memberikan beberapa usulan terkait audit jaringan PLN.
Semuanya tentu tidak bisa dibebankan kepada PLN, butuh kerjasama dari semua
lapisan masyarakat karena masalah korsleting listrik bukan hanya masalah PLN.
Masyarakatlah yang menanggung kerugian terbesar akibat kebakaran, karena itu
kita semua harus aktif terlibat untuk mengatasi persoalan ini. Beberapa hal yang isa dilakukan adalah:
- PLN bisa menggandeng RT dan RW untuk melakukan audit jaringan listrik ke rumah warga. Biasanya setiap bulan sekali di setiap RT ada kegiatan kerja bakti. Acara ini bisa dimanfaatkan untuk mengajak warga melakukan kegiatan audit jaringan listrik di rumahnya. Petugas PLN bersama warga melakukan pengecekan jaringan kemudian memberikan rekomendasi jika memang kondisi jaringan tidak memenuhi standar.
- Membuat satuan tugas khusus di setiap kantor regional setingkat kecamatan untuk melakukan supervise jaringan. Tim ini bertugas untuk melakukan monitoring sekaligus pelatihan pemasangan listrik yang sesuai standar PLN. Pada umumnya di kampung maupun perumahan ada orang yang dipercaya untuk memasang listrik di rumah warga. Celakanya seringkali mereka tidak memiliki kompetensi dan kualifikasi yang memadai. Karena itu satuan tugas ini bisa menggandeng mereka untuk memberikan pelatihan cara pemasangan instalasi listrik yang benar. Jika mereka telah memenuhi standar kompetensi yang ditentukan bisa diberikan sertifikat sebagai bukti kualitas mereka.
- Untuk perumahan yang kosong tidak berpenghuni meskipun rutin membayar listrik saya anjurkan aliran listrik di rumah tersebut untuk sementara dimatikan. Di perumahan tempat saya tinggal banyak rumah yang kosong karena pemiliknya punya lebih dari satu rumah. Rumah-rumah kosong tersebut tetap memiiliki aliran listrik karena pemilik rumahnya rutin membayr tagihan setiap bulan. Beberapa kali keberadaan rumah kosong tak berpenghuni tersebut menyebabkan korslteing listrik yang menimbulkan percikan api. Kondisi ini tentu menghawatirkan bagi tetangganya. Sementara kondisi rumah di perumahan selalu menempel satu sama lain sehingga mudah terjadi kebakaran. Karena itu untuk sementara selama rumah tersebut kosong aliran listrik dimatikan. Penghuni bisa mengajukan penghidupan listrik kembali setelah mereka menempati rumah tersebut.
Edukasi
Untuk melakukan pengawasan jaringan petugas keterlibatan masyarakat sangat diperlukan. Merekalah yang setiap hari berinteraksi satu sama lain sehingga mengetahui perkembangan setiap saat di lingkungannya. Karena itu idealnya setiap masyarakat memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan pengawasan dan pencegahan kebakaran akibat korsleting listrik.Untuk itu diperlukan edukasi
secara periodik dan isntensif dengan memanfaatkan jaringan di RT. Acara
pertemuan setiap bulan bisa di manfaatkan untuk mengingatkan warga pentingnya melakukan pengecekan rutin kualitas
jaringan di rumahnya. Selain itu juga memberikan pengetahuan dasar tentang kualitas jaringan listrik, cara pencegahan kebakaran, dan tips-tips ringan untuk merawat jaringan listrik di rumahnya. Dengan edukasi yang intensif pengetahuan dan kesadaran warga akan tumbuh. Pada aihirnya kebakaran listrik yang disebabkan oleh korsleting bisa diminimalisasi.