Saturday, December 28, 2013

Perhatian Islam terhadap Komunikasi (serial buku 2)

Hal 7-9
Dalam Islam, persoalan komunikasi juga mendapat perhatian yang serius. Beberapa prinsip dasar berkomunikasi disebutkan dalam Al Qur’an dan Hadist. Prinsip-prinsip tersebut
berupa pedoman yang bersifat pokok dan bisa diaplikasikan dalam beragam praktek komunikasi. Beberapa di antaranya adalah prinsip qaulan sadida, qaulan karima, qaulan baligha, qaulan mansyura, dan lainnya.
Tabel Jenis Perkataan dalam Al Qur’an
 Qawlan sadidan (4:9 ). (benar)
Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
 Qawlan Mansyuran (17:28) (layak)
Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas.
 Qawlan Layyinan (20:44) (lembut)
Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.
 Qawlan Kariman (17:23) (mulya)
Perkataan yang mulia.
 Qawlan Ma’rufan (4:5 ) (baik)
Kata-kata yang baik.
 Qawlan Baligha (4:63) (jelas/fasih)
Kata baligh dalam bahasa Arab artinya sampai mengenai sasaran, atau  mencapai tujuan. Bila dikaitkan dengan Qawl (ucapan atau komunikai) kata baligh” berarti fasih, jelas makananya, terang dan tepat mengungkapkan apa yang dikehendaki. Karena itu  prinsip  qawlan balighan  dapat diterjemahkan  sebagai prinsip komunikasi yang efektif

Tuesday, December 24, 2013

Serial buku 1

Dalam beberapa kali postingan kedepan saya berkeinginan untuk memposting sebagian materi buku saya yang kedua, yang berjudul: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM MASYARAKAT MAJEMUK.
Buku ini sedang dalam proses penerbitan dan saya tulis bersama Ibu Made Dwi Adnjani. Harapannya buku ini akan membawa manfaat bagi siapapun yang membacanya.
Hal 1-3
Retakan-retakan kebhinekaan yang mulai menguat di tengah masyarakat kita semestinya mendapat perhatian serius dari semua pihak. Jika tidak kita perhatikan dengan serius maka keutuhan bangsa ini bisa jadi tinggal kenangan. Satu per satu wilayah Indonesia akan memilih untuk merdeka dan pada akhirnya Indonesia tinggal menjadi kenangan sejarah. Persoalannya bagaimanakah kita bisa mengatasi ancaman tersebut?
Jika kita mau menggali dan belajar dari sejarah perjalanan bangsa ini, maka jawaban pertanyaan tersebut bisa kita temukan. Generasi 1908 yang dipelopori Boedi Oetomo, generasi 1928 dengan Sumpah Pemuda, dan generasi 1945 yang berhasil mencetuskan proklamasi telah memberi pelajaran bagaimana persatuan dan kesatuan bangsa ini dibentuk. Kuncinya terletak pada kemauan untuk menghargai dan menerima kebhinekaan, mengikis egoisme pribadi dan membangun kesadaran kebangsaan. Perbedaan yang dimiliki oleh setiap suku bangsa dikomunikasikan dengan efektif sehingga persatuan dan kesatuan bisa terwujud. Perbedaan tidak dijadikan alasan untuk saling membenci.
Melalui komunikasi yang efektif, setiap perbedaan disampaikan dengan penuh toleran tanpa bermaksud untuk menyakiti satu sama lain. Perbedaan yang terus dipendam tanpa pernah dikomunikasikan akan menjadi bom waktu yang siap meledak kapan pun. Oleh karena itu kemampuan berkomunikasi mutlak dimiliki oleh setiap individu agar mampu menjembatani beragam persoalan yang dihadapi.
Perhatikan ilustrasi berikut:
“Ani meminjam buku Ari sejak 2 bulan yang lalu. Kesibukan Ani di sekolah dan beragam kegiatan yang diikuti membuatnya lupa untuk mengembalikan buku Ari. Setiap bertemu Ari dia tidak terpikir untuk mengembalikan buku tersebut. Di lain pihak, Ari merasa tidak enak kepada Ani untuk meminta bukunya kembali. Menurut Ari semestinya Ani tahu diri dan segera mengembalikan buku tersebut. Karena perasaan tersebut tidak disampaikan kepada Ani maka jadilah terpendam kekesalan dalam hatinya.”
Ilustrasi tersebut menggambarkan bagaimana pentingnya komunikasi antarindividu. Ani perlu menyampaikan kepada Ari kenapa belum mengembalikan buku, sementara Ari bisa bertanya dengan baik kepada Ani kapan bukunya akan dikembalikan. Persoalan tersebut jika tidak segera diselesaikan akan menumbuhkan benih konflik di antara mereka. Beragam konflik yang terjadi di negara ini muaranya seringkali berasal dari kurangnya komunikasi sehingga persoalan tidak segera diselesaikan.
Paul Watzlawick mengungkapkan pentingnya berkomunikasi dengan sebuah kalimat, we can not not communicate (kita tidak bisa untuk tidak berkomunikasi). Hal ini dikarenakan manusia adalah makhluk sosial, sehingga berkomunikasi adalah sebuah kebutuhan untuk menyelesaikan beragam persoalan yang timbul dalam pergaulan manusia.

Thursday, December 19, 2013

Renungan Musim Hujan

Sudah menjadi tabiat manusia ketika selalu mengeluh terhadap apapun kondisi yang sedang dihadapi. Ketika musim panas, mereka mengeluh dengan panasnya udara dan teriknya terpaan sinar matahari yang membakar kulit. Belum lagi keringat yang berccuran membasahi badan, membuat suasana menjadi tambah tidak enak.

Kemudian sekarang datanglah musim hujan. Bagaimana sikap manusia?..Tetap sama, kembali mengeluh dengan hujan yang datang setiap hari. Menhambat aktifitas sehari-hari. Belum lagi yang mengumpat karena kebanjiran, rumah bocor atau yang lain.
Musim hujan sejatinya membawa banyak manfaat. Tanpa air kehidupan manusia tidak akan bisa berjalan. Sejatinya Allah SWT selalu menurunkan jumlah hujan yang sama di bumi dalam setiap tahunnya sesuai kadar kebutuhan manusia dan mahluk yang lain. Tetapi kenapa kemudian muncul banjir, kekeringan dan yang lainnya?
Wahai manusia, carilah jawaban pertanyaan tersebut dalam hati kalian. SIapa yang merusak alam ini sehingga kehancuran muncul dimana-dimana. Berhentilah menyalahkan siapapun karena sejatinya kitalah yang menimbulkan kerusakan tersebut.

Monday, December 9, 2013

Namanya AYas

Minggu pagi itu kami kedatangan tamu-tamu istimewa. Mereka adalah sosok-sosok yang luar biasa menghadapi kehidupan. Bahkan ditengah segala kekurangan dan kesulitan yang mereka hadapi, mereka tetap berusaha menghadirkan kebahagiaan bagi orang lain.

Pagi itu Bu Mardiana datang bertamu ke rumah kami, bersamanya datang Kholid putranya yang baru berusia sekitar 2 tahun. TIdak lama kemudian datang kakaknya yang bernama Ayas, masih kelas 2 SD. Bu Mardiana adalah single parent dengan 10 anak (luar biasa kan). Suaminya meninggal sekitar 2 tahun yang lalu tepat ketika Kholid putra bungsunya masih dalam kandungan. Setelah suaminya meninggal Bu Mardiana harus meninggalkan rumah tempatnya bernaung selama ini. Urusan dalam negeri di lingkungan keluarga besar membuatnya harus hengkang dari rumah. Bayangkan dalam kondisi hamil tua, membawa sembilan anak dan tidak banyak uang yang dimiliki dia harus mencari tempat tinggal bagi anak-anaknya.

Bu Mardiana selama ini bertindak sebagai ibu rumah tangga. Sehingga ketika suaminya meninggal semua beban jatuh ke pundaknya. Dengan bantuan beberapa teman, akhirnya sebuah rumah mungil dengan 1 kamar berhasil di kontrak. Dia dan 10 anaknya (termasuk kholid yang kemudian lahir) harus tinggal di rumah tipe 21 dengan 1 kamar. Di tengah kesusahan tak nampak kesedihan di wajahnya. DIa tetap tegar dan selalu memberikan semangat kepada orang lain. Ketegarannya menghadapi cobaan hidup adalah contoh terbesar bagi kami semua.

Kembali ke Ayas.
Hari minggu 8 Desember 2013 kemarin. Kami (saya dan sitri) dititipi Kholid dan AYas oleh BU Mardiana. Beliau harus mencucui di rumah tetangga yang lain untuk mendapatkan penghasilan. MEskipun banyak pihak yang membantu, beliau tetaplah sosok pekerja keras yang tidak ingin menengadahkan tangan terus-menerus. MEnjadi buruh cuci rumah tangga menjadi pilihan, mengingat pekerjaan itulah yang saat ini tersedia.

Hari minggu itu, menjelang jam 11.00 siang kami mengajak Ayas dan Kholid makan soto di warung dekat perempatan. Setelah memesan 3 mangkok soto (Kholid masih kecil jadi disuapi sama istri saya), kami juga memesan minuman teh hangat dan jeruk hangat pilihan AYas.

Suatu hal yang membuat kami takjub, meskipun di rumah dalam kondisi kekurangan AYas tidak tumbuh menjadi pribadi yang rakus ketika ada kesempatan. Sambil makan soto kami juga menawarkan telur puyuh, tempe goreng, sate kerang dan kerupuk yang tersedia. Bahasa Ayas luga, dia selalu menolak tawaran yang melebihi kemampuan perutnya.
"Maaf, saya gak mau nambah, takut gak habis", itulah kata-kata yang selalu diucapkannya setiap kali kami tawari makanan tambahan di luar semangkuk soto.

Pendidikan yang diberikan oleh ibunya di rumah, telah mengajarkannya untuk selalu merasa cukup. TIdak rakus dan berlebihan dalam menikmati sesuatu. Bayangkan kalau sikap ini ada dalam diri setiap kita, terutama para pemimpin bangsa ini. SUngguh krupsi yang telah menggurita itu akan hilang. ORang-orang tamak dan rakus yang tidak pernah merasa cukuplah yang telah menghancurkan bangsa ini.

Terimakasih Ayas, kau telah memberikan pelajaran hidup yang sangat berharga bagi kami. Selalu merasa cukup, tidak rakus dan tamak dalam menyikapi dunia.

Wednesday, November 27, 2013

Pilih “Jenang” daripada “Jeneng”

Solo, siapa yang tidak kenal kota ini. 
Semenjak dahulu Solo selalu menjadi bahan pembicaraan banyak orang. Tidak ada habisnya kalau menceritakan Kota yang dinamis tetapi tetap kental nuansa budayanya ini. Saya sendiri beberapa kali berkesempatan untuk datang ke kota ini. Setiap kali datang ke Solo biasanya saya tidak melewatkan makanan khasnya yaitu Timlo dan tidak lupa mampir ke Pasar Klewer. Keduanya mewakili ikon kota Solo selain Keraton, Manahan, dan Batik.

Sedapnya Timlo sudah tidak diragukan, siapapun yang mencoba pasti ketagihan.

Timlo yang sedaaap, sumber gambar disini
Ketenaran Pasar Klewer sebagai salah satu pasar tradisional terbesar di Jawa Tengah juga tidak terbantahkan. Kalau ditanya Solo biasanya salah satu kesan yang muncul adalah Pasar Klewer. 
Pasar Klewer, kondang ke berbagai penjuru tanah air, sumber gambar disini
Nah itu contoh foto Timlo dan Pasar Klewer. Namun tulisan kali ini tidak bermaksud untuk membahas wisata kuliner dan tempat-tempat menarik di kota Solo secara mendalam. Bukan pula membahas TImlo dan Pasar KLewer secara khusus. 

Selain kuliner, tempat wisata, pusat kulakan dan tempat bersejarah di Solo, ada sisi lain yang membuat saya terkesan dengan dinamisasi kehidupan warganya. Layaknya masyarakat Jawa yang penuh dengan dunia simbolik, masyarakat Solo juga penuh dengan simbol-simbol budaya. Simbolisasi kehidupan masyarakat Jawa, nampak pada makanan, pakaian, senjata, kendaraan, bangunan, maupun sistem sosial budaya yang mengalir dalam kehidupan sehari-hari. Simbolisasi tersebut mewakili unsur Ageman (pakaian), Daharan atau Sugatan (makanan), Panggonan (tempat tinggal), dan Lelaku (petunjuk berperilaku).

Salah satu falsafah hidup “Wong Solo” yang menarik adalah prinsip memilih Jenang daripada Jeneng. Secara harfiah Jenang adalah makanan khas Jawa yang berasa manis. Sementara Jeneng berarti nama, yang diartikan sebagai gelar, ketenaran, kedudukan, sebutan atau kasta tertentu dalam strata sosial.

Jenang terbuat dari campuran tepung, gula, dan kelapa. Dalam perkembanganya rasa jenang juga berkembang dengan campuran bahan-bahan lainnya. Jenang juga sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Solo. Salah satunya dibuktikan dengan digelarnya Festival Jenang setiap tahunnya.

Jenang Solo, sumber gambar disini


Untuk memperdalam pengetahuan tentang Jenang Solo, saya mewawancarai beberapa teman yang lahir dan besar di Solo. Ada juga beberapa teman yang menuntut ilmu di Solo dan tinggal selama bertahun-tahun di Kota Budaya tersebut. 

Sejauh yang saya pahami Jenang dalam simbolisasi "Wong Solo" diartikan sebagai kerja keras untuk mencapai kesuksesan. Untuk membuat Jenang dibutuhkan kerja keras, tetasan keringat dan keuletan sehingga makanan tersebut bisa matang dengan sempurna. Artinya mereka lebih suka kalau berkembang dalam kehidupan ekonominya daripada mengejar Jeneng atau status yang terkadang kosong. Nasehat yang selalu diberikan orang tua semenjak kecil yaitu, "Gaweo Jenang Mengko Kowe Oleh Jeneng" (buatlah Jenang maka kamu akan dapat Jeneng). Kalau kita bekerja keras dan mampu mencapai kesuksesan dalam ekonomi, pendidikan dan pekerjaan maka dengan sendirinya nama kita akan dikenal orang. Rasa hormat, segan, dan posisi sosial diperoleh melalui rangkaian prestasi yang ditorehkan. Jadi Jeneng diperoleh dengan sendirinya bukan karena diwarisi gelar secara turun-temurun.

Falsafah Jenang ternyata menjadi pelecut bagi Wong Solo untuk selalu mengembangkan diri. Mereka tidak segan untuk merantau demi memperolah kesuksesan dan menggapai cita-cita. Meski demikian mereka tidak tercerabut dari akal budayanya sehingga tetap menjadi pribadi yang kalem, bersahaja tetapi tetap memiliki ketegasan dan kecerdasan dala menghadapi persoalan.

Dinamisasi masyarakat Solo mencerminkan pribadi yang terbuka, mau menerima perubahan, tidak anti orang asing dan hal baru. Untuk mencapai kesuksesan tentunya dibutuhkan sikap terbuka, karena itu falsafah Jenang juga didorong dengan simbolisasi lainnya. Orang Solo itu dinamis, mudah membuka diri dan menerima perubahan. Cobalah diamati ketika  orang Solo mantu atau menggelar hajatan lainnya. Biasanya mereka akan membuka pintu rumahnya lebar-lebar. Hal ini untuk menunjukkan kalau mereka orang yang terbuka terhadap perubahan atau hal baru atau terbuka dengan orang baru.

Solo adalah cerminan Indonesia mini, ketika beragam budaya tumpah ruah di kota ini. Dalam balutan falsafah Jenang mereka beerja keras menorehkan prestasi tanpa tercerabut dari akar budayanya. Kayaknya, kesan memilih Jenang daripada Jeneng begitu membekas dalam hidup saya. Mengajarkan kerja keras dan keuletan, kemandirian daripada menghabiskan waktu mengejar gengsi yang terkadang omong kosong belaka. 
 
Mari ke Solo, kita cicipi Jenangnya dan tiru semangat kerja kerasnya.

Wednesday, November 20, 2013

Dalam Limat Menit


Yang ditulis disini adalah apa yang saya ingat dalam 5 menit. kenapa lima menit karena saya sedang mencoba apa yang bisa dihasilkan dalam berkarya dengan waktu lima menit.
PErtama, saya sedang kepikiran untuk bisnis Pancake durian, rasanya enak dan kayaknya banyak yang suka, jadi lagi cari info cara bisnisnya.
Kedua, sedang mengecek isi email, baik untuk akademik maupun beberapa lomba yang sedang saya ikuti.


Ketiga, sedang diskusi dengan teman tentang prospek OS Android di masa depan, mampukah tetap bertahan atau justru akan digeser oleh OS lain mengingat perkembangan teknologi informasi demikian cepat.
Keempat, sedang berfikir bagaimana mengembangkan tema buku yang sudah ada di pikiran tetapi belum juga berkembang jumolah ketikannya. (halamannya masih tetap sama belum nambah?
Cukup sudah, sudah 5 menit

Friday, November 8, 2013

Inspirator Kehidupan

Dalam perjalanan hidup kita, banyak orang, tokoh, panutan yang mampu menjadi suri tauladan. Mereka mampu memberikan inspirasi karena prestasi yang diperoleh, kehidupan yang luar biasa, sikap, keteladanan, cara pikir, karya dan sebab-sebab lainnya. Bagi seorang muslim tentunya Rasulullah SAW adalah suri tauladan terbaik dalam segala aspek kehidupan.
Kemudian, di sekitar kita ada orang-orang yang kemudian menjadi inspirasi kehidupan kita baik menumbuhkan motivasi, membuat kita lebih baik dalam berkarya, menuntun kita menuju jalan sukses, mampu membangkitkan kita dari keterpurukan dan alasan-alasan lainnya.
Bagi saya pribadi selain orang tua, keluarga, istri ada beberapa orang yang menginspirasi kehidupan. Salah satunya di bidang penulisan. Karya mereka membuat saya belajar, meningkatkan kemampuan dan memotivasi saya untuk terus menulis. Awal menekuni dunia penulisan tentu tidak mudah. Entah berapa puluh artikel yang saya kirimkan ke media massa tak kunjung dimuat. Dahulu ketika mengirim artikel masih dalam bentuk print out dan dikirim melalui pos, biayanya tentu tidak murah. Sekarang dengan berkembangnya dunia maya, pengiriman artikel menjadi lebih mudah dan murah. CUkup lewat email dan artikel kitapun sudah sampai.
Sosok pertama yang menginspirasi saya dalam menulis adalah Pak Bambang. Beliau adalah guru Bahasa Indonesia saya ketika masih SMP. Beliau selalu bersemangat mendidik muridnya agar mampu menulis. Ketika itu tulisan beliau sudah sering dipublikasikan melalui media massa.
Sosok kedua adalah Prof Eko Budiharjo, beliau menjabat rektor Undip Semarang sewaktu saya kuliah. Tulisan beliau yang dimuat di Gayeng Semarang benar-benar enak untuk dibaca. Gaya bahasa yang digunakan selalu mampu membuat pembaca menyelesaikan bacaannya. Selain menulis artikel, beliau adalah seorang yang piawai menulis puisi. Hampir di setiap event kampus seperti wisuda, beliau selalu membaca pusi.
Berikut kutipan dari blognya:http://ekobudihardjo.blogspot.com/
“A City without old buildings is just like a man without memory”
Bila satu pintu tertutup, carilah pintu lain yang terbuka. Bila semua pintu tertutup, carilah jendela yang terbuka. Bila semua jendela tertutup, carilah atap yang terbuka. Dan bila semuanya sudah tertutup, kembalilah cari pintu yang tak pernah tertutup yaitu pintu doa.

Orang ketiga yang menginspirasi saya dalam menulis adalah Triyono Lukmantoro. Dosen nyentrik yang mengajar saya sewaktu kuliah. Tulisannya banyak tersebar di media massa dan selalu menarik untuk dibaca. Seringnya diskusi dengan Mas TL (mahasiswa biasa memanggilnya dengan sebutan itu) membuat saya banyak belajar tentang penulisan kepadanya.
Di sekeliling kita banyak orang-orang yang mampu menjadi inspirator dalam berbagai hal. Saya yakin di bidang-bidang lain masih banyak inspirator kehidupan. Semoga kita juga mampu menjadi inspirator bagi orang lain dalam kebaikan. Setidaknya bagi keluarga kita, bagi orang-orang yang kita cintai bagi orang-orang yang mencintai kita..

Tuesday, November 5, 2013

Sebelum Tidur

Jarum jam menunjukkan pukul 9.40 malam. Bagi sebagian orang ini waktunya untuk beristirahat setelah lelah seharian beraktifitas. Sementara bagi sebagian yang lain justru waktu ini baru memulai aktifitas baik untuk bekerja, belajar atau sekedar menghabiskan waktu untuk pesiar. Sekarang lagi marak night market (pasar malem entah di kampung atau di mall, istilahnya mid night sell). Wisata malam juga mulai digalakkan di beberapa tempat.
Baiklah kita bahas yang pertama saja, dimana sebagian manusia sedang bersiap unntuk istirahat. Di waktu kecil, orang tua sering mengingatkan beberapa hal sebelum tidur, diantaranya: cuci tangan, cuci kaki, gosok gigi, bersihkan tempat tidur, berdoa, dan jangan lupa yang masih sekolah kerjakan PR dulu.
Dalam setiap perjalanan waktu yang kita lalui, dalam desahan nafas yang terhembus, dalam detak jantung yang terus bedetak terdapat rangkaian kewajiban sebagai manusia. Ada banyak aktifitas yang dalam agama ISlam bisa dinilai ibadah sebelum tidur, diantaranya:
1. Dianjurkan untuk membersihkan tempat tidur. Manfaatnya selain kebersihan, kita juga terhindar dari benda-benda yang mungkin melukai ketika tidur.
2. Berwudhu. Selain bernilai pahala ibadah, berwudhu juga bisa menjaga kebersihan anggota badan yang telah seharian beraktifitas.
3. Berdoa, banyak doa yang diajarkan sebelum tidur. Selain doa juga beberapa bacaan yang dianjurkan diantaranya, membaca Ayat Kursi, Surat Al Ikhlas, Surat Al Falak, Surat An Nas, Surat Al Kafirun, bagian akhir dari Surat Al Baqarah.
4. Mematikan lampu, api, kompor, lilin yang berpotensi menimbulkan kebakaran
Sebelum tidur ternyata bukan sekedar aktifitas rutin semata yang berjalan tanpa makna dan manfaat. Sebaliknnya sebelum tidur memiliki banyak manfaat, bernilai ibadah, keamanan, kesehatan dan lainnya.
semoga bermanfaat, sebelum tidur

Thursday, October 31, 2013

Tangis Minah dan Derita buruh migrant

Pertama melihat film ini pikiran saya teringat kenangan ketika masih duduk di bangku SMP, dipertengahan tahun 96 lalu. Ketika itu kondisi ekonomi keluarga kami sedang krisis, banyak hutang dan kebutuhan yang harus diselesaikan. Teringat kata-kata ibu waktu itu yang meminta ijin ke ayah agar bisa bekerja di Timur Tengah. Diawali dengan niat tulus untuk membantu perekonomian rumah tangga, memastikan anak-anaknya tercukupi kebutuhannya. Cerita keberhasilan tetangga yang bekerja di TImur Tengah, Taiwan, Hongkong dan negara lainnya telah mengusik keinginan ibu. Untunglah waktu itu ibu tidak jadi berangkat, setelah kakek dan keluarga lainnya meyakinkan bahwa di Indonesia masih ada kesempatan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Terbayang dalam pikiran saya, jika saja ibu berangkat ketika itu bisa jadi nasibnya juga seperti buruh migrant lain. Dianiaya, dieksploitasi dan dibiarkan meskipun mereka adalah pahlawan devisa negara.
Melalui tulisan ini saya ingin berbagi pemikiran dan tentu saja menyalurkan kegundahan hati melihat fenomena buruh migrant. Film Minah Tetap Dipancung memberikan gambaran bagaimana kondisi para buruh migrant yang mengadu nasib di luar negeri. Apa yang terjadi pada Minah juga banyak menimpa buruh yang lain. Pada umumnya mereka mengalami beragam diskriminasi baik yang berasal dari Negara tempat bekerja maupun diskriminasi yang justru berasal dari pemerintah Indonesia sendiri. Ada beberapa hal yang menarik untuk didiskusikan sekaligus harus segera dicari pemecahannya agar kasus Minah dan buruh migrant lain tidak terulang kembali.
1.      Perlindungan hukum bagi buruh migrant di luar negeri. Seringkali ketidakpedulian dari perwakilan Indonesia di luar negeri membuat buruh migrant yang tersangkut kasus hukum sulit mendapatkan pendampingan dan pembelaan yang layak. Biasanya mereka baru dipedulikan setelah kasusnya menjadi bahan pemberitaan di berbagai media massa
2.      Pentingnya pendidikan, dan pemahaman kebudayaan tempat tujuan mereka bekerja di luar negeri. Biasanya pihak biro tenaga kerja atau bahkan pemerintah lalai untuk mendidik dan mengajarkan budaya Negara tujuan sehingga para buruh migrant tidak tahu bagaimana harus bersikap dengan benar
3.      Banyaknya buruh migrant yang mengandalkan tenaga kasar dan bekerja di sector informal menunjukkan ketidakberhasilan pendidikan kita. Sementara beragam sector pekerjaan yang membutuhkan tenaga ahli di dalam negeri justru diisi tenaga asing. Bahasa kasarnya kita mengekspor buruh dan impor tenaga ahli.
4.      Akses komunikasi antara buruh migrant dengan perwakilan Indonesia dan keluarganya yang minim. Kasus MInah mengajarkan kepada kita bagaimana akses komunikasi antara Minah dengan kedutaan dan keluarganya sangat minim. Andai saja dia bisa berkomunikasi dengan kedutaan dan keluarganya semenjak awal ketika tuannya mulai memperkosa, tentu kejadian digantungnya Minah tidak perlu terjadi. Ketika mendapatkan masalah buruh migrant kita seringkali tidak mendapatkan bantuan sejak awal. Mereka tidak tahu harus berbuat apa ketika semua akses komunikasi tertutup
5.      Semestinya ada kordinasi dan pemahaman yang memadai tentang calon penerima tenaga kerja. Informasi ini penting agar keberadaan buruh migrant bisa dipantau setiap saat. Nama majika, tabiat, pekerjaan dan kebiasaan keluarga harus diketahui sejak awal sehingga bisa diantisipasi segala kemungkinan buruk yang terjadi.
Pada akhirnya semua hal itu berpulang dari paradigma bangsa ini dalam memandang keberadaan buruh migrant. Bagi Negara apakah mereka sekedar dipandang sebagai penyumbang devisa?sekedar rakyat kecil yang tidak perlu terlalu diperhatikan?atau justru dipandang sebagai kaum yang bisa dieksploitasi untuk kepentingan kelompok, usaha atau bahkan sumbangan pemasukan Negara? Kita juga tidak menutup mata ketika sebagian bangsa ini justru menghujat dan menyalahkan buruh migrant. Kesulitan dan diskriminasi yang mereka peroleh dianggap sebagai kewajaran dan kesalahan mereka sendiri. Sering muncul ungkapan, “salah sendiri perempuan kerja di luar negeri”, “siapa suruh mata duitan nyari duit kerja di sana” dan beragam istilah lain yang menyakitkan.
Jika cara pandang bangsa dan negara ini terhadap buruh migrant tidak berubah, maka nasib merekapun sulit berubah. Kalau saja Negara ini mampu memenuhi kewajibannya mewujudkan masyarakat adil dan makmur tentu mereka tidak perlu menjadi buruh dan mempermalukan diri di Negara lain. Ini adalah persoalan bersama yang harus diatasi. Negara harus mampu memberikan hak warganya untuk memperoleh hidup layak. Bekerja di luar negeri sebagai tenaga informal semestinya tidak menjadi pilihan jika kebutuhan mereka bisa tercukupi.
Kasus Minah, Wilfrida dan buruh migrant lainnya semestinya menjadi cermin dan cambuk bagi pemerintah, masyarakat dan kita semua untuk meningkatkan kepedulian dan kemauan untuk membangun bangsa ini. Kekayaan alam kita melimpah tetapi hanya menumpuk dan dinikmati segelintir orang. Posisi pekerjaan banyak tetapi diserahkan kepada orang asing. Muaranya adalah maraknya diskriminasi dalam mengakses sumber ekonomi, pendidikan dan kesempatan berkembang. Hal ini harus dikikis habis karena segenap potensi yang dimiliki bangsa ini bukanlah milik individu atau golongan tetapi menjadi hak semua warga Negara.




Monday, October 28, 2013

Kereta Pagi

Selasa, 29 Oktober 2013
Jam di Stasiun PEkalongan menunjukkan 5.15 pagi, saya datang untuk membeli tiket kereta jurusan Pekalongan-Semarang yang berangkat pukul 5.38. Di depan saya mengantri seorang nenek yang bermaksud membeli tiket jurusan yang sama. PEtugas tiket menginformasikan kalau tiket yang tersisa adalah tiket tanpa tempat duduk. Bagi saya tentu tidak masalah yang penting bisa sampai Semarang dengan selamat. Namun saya berfikir bagaimana dengan nenek tadi yang ternyata membeli tiga tiket untuk dia dan dua orang temannya.
Saya membayangkan kalau mereka harus berdiri dalam perjalanan yang kurang lebih 2 jam. AH sungguh kasihan nenek tersebut. Tapi apa daya tiket yang saya miliki juga tiket berdiri jadi tidak bisa memberikan kursi buat nenek tersebut (apalagi mereka bertiga). Untunglah kereta Kaligungmas yang melayani penumpang pagi tadi adalah kereta ekonomi pengganti. KEreta kaligung yang biasanya sedang dalam perbaikan sehingga dipinjami kereta ekonomi. Terus apa bedanya?
Kereta KAligungmas setiap gerbongnya hanya mampu menampung sekitar 70-80 penumpang yang duduk. Sementara kereta ekonomi yang menjadi pengganti tadi pagi mampu memuat penumpang duduk lebih dari itu. Artinya meskipun memegang tiket berdiri tetapi karena jumlah tempat duduknya lebih masih bisa duduk. Kereta datang tepat pukul 5.30 penumpang berbegas naik termasuk saya dan tiga nenek tadi. Kami masuk gerbong ke 4. Syukurlah banyak kursi kosong sehingga kami semua bisa duduk. BErkah rusaknya kereta Kaligungmas dan diganti kereta ekonomi ternyata membuat kami semua bisa duduk. 
NAmun masih ada yang menjadi ganjalan hati saya. Setiap pembelian tiket kereta sekarang harus menggunakan kartu identitas pengenal, artinya dari kartu tersebut bisa diperoleh informasi tentang jenis kelamin dan usia calon penumpang. Saya membayangkan jika PT KAI mau memberikan prioritas buat penumpang wanita, anak-anak dan orang tua agar memperoleh tempat duduk. Jika dilihat dari kartu identitas pembelinya mereka maka diprioritaskan mendapatkan tempat duduk. Jika yang membeli adalah anak muda yang masih segar bugar tentunya tidak masalah jika diberi tiket berdiri meskipun dia membeli lebih awal. Dengan kebiasaan dan musim penumpang sepi dan rame saya yakin mekanisme ini bisa dijalankan. Para petugas penjual tiket biasanya juga tahu kapan masa-masa rame penumpang sehingga prioritas memberikan tiket ini bisa dijalankan.  

Friday, October 25, 2013

Untukmu Indonesiaku


Pagi itu Senin 17 Agustus 1945, tanggal merah di kalender dan juga hari libur nasional memperingati hari kemerdekaan. Namun hari itu aku gak bisa liburan karena harus mengikuti upacara peringatan kemerdekaan di kampus. Rasanya mau berangkat males dan segan.
Ketika para pahlawan berjuang untuk kemerdekaan bangsa ini, mereka tidak bertanya apa yang bisa diberikan oleh Indonesia. Mereka tidak bertanya saya mendapat jabatan apa, upah apa atau bahkan bertanya apa untungnya bertaruh nyawa untuk kemerdekaan bangsa. Sekarang ini kita terlalu banyak mengeluh, menuntut, mengolok bahkan menjelek-jelekkan bangsa sendiri.
Saya sempat jengkel ketika mendengar banyak orang pintar dari negeri ini yang lebih bangga menjadi pekerja di negeri lain daripada pulang dan membangun negeri ini. Mereka sering berkata kenapa harus pulang toh apa yang bisa diberikan oleh Indonesia. Kita terlalu banyak menuntut kepada negeri ini padahal kita belum berbuat apa-apa. Kita sering bilang Indonesia payah, banyak korupsi, macet, banjir, sampah. Di bidang pendidikan kita selalu saja merasa minder terjajah dll
Untuk sekedar bangga aja kita pelit. Kita akan terkagum-kagum melihat kehebatan Menara Eifel, tembok cina, taj mahal atau bahkan sekedar air terjun niagara. Namun kita mencibir, biasa aja, ketika mendengar cerita Ramayana, keindahan Borobudur apalagi melihat wayang kulit.
Yang ada adalah kita menjadi generasi pengekor, terombang-ambing gak punya pegangan. Menjadi bagian komoditas budaya dunia yang telah mencerabut jatidiri kita.

Ya demikian kondisi bangsa kita saat ini. Terus kalau gak terima mau apa, mau pindah ke luar negeri menjadi warga negara lain?. Untukmu Indonesiaku, seperti apapun kondisi dan keklurangan yang ada, Indonesia tetaplah tanah air kita. Kekuarangan yang ada, adalah tantangan yang harus dijawab. Kalau kita lari maka sesungguhnya kita pengecut. Ayo generasi muda, para pahlwan telah memebrikan pondasi, mewariskan kemerdekaan dan mengajarkan kita bagaimana menjadi sebuah bangsa yang kuat dan besar.
Tidak ada keberhasilan yang bisa diperoleh tanpa usaha dan tekad yang kuat. Lihatlah ketika kita melempar sebuah batu ke tengah telaga yang airnya tenang. Perlahan lahan gelaombang air yang timbul menyebar dan merata sampai ke tepian. Itulah ibarat, sekecil apapun langlkah kita untuk mengisi kemerdekaan, akan membawa efek yang besar bagi kemajuan bangsa ini.
Generasi 28 telah mengajarkan kepada kita arti pentingnya integrasi sebagai suatu bangsa. Para tokoh generasi 28 yang tergabung dalam Jong Java, Jong Sumatera, Jong Islamatien Bond dan segenap potensi bangsa lainnya telah memberi contoh bagaimana integrasi bangsa terbentuk. Untuk kepentingan yang lebih besar yaitu integrasi nasional, mereka menyisihkan egoisme kesukuan, kebanggaan kelompok dan embel-embel primordial lainnya. Mereka sadar tanpa integrasi nasional maka bangsa ini tidak akan beranjak maju. Perpecahan dan konflik berkepanjangan akan dimanfaatkan pihak luar untuk kembali menjajah bangsa ini.
Terpeliharanya mobilitas horizontal yang memungkinkan transformasi kultural akan membawa Indonesia menuju keadaan yang disebut Global Village. Konsep ini dikembangkan oleh Inis Mc Luhan seorang tokoh komunikasi yang melihat perkembangan alat komunikasi memungkinkan orang di seluruh dunia untuk berhubungan. Hilangnya batasan-batasan geografis sebagai negara karena perkembangan teknologi komunikasi diibaratkan sebagai kondisi desa yang mengglobal. Dalam masyarakat desa, satu sama lain bisa mengenal baik karena tidak ada halangan untuk bertemu dan menjalin komunikasi. Dalam kondisi demikian maka integrasi akan mudah terwujud.


SosMed dan Arsip

Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan memori”.
Setiap langkah dan derap kehidupan manusia selalu meninggalkan jejak. Apapun bentuknya rekam jejak tersebut menjadi memori bagi kehidupannya maupun kehidupan orang-orang di sekelilingnya. Memori bukanlah sekedar tinggalan masa lalu atau serpihan dari sisa kehidupan. Lebih dari itu memori adalah catatan eksistensi kehidupan manusia yang mengandung nilai informasi dan berguna bagi masa kini maupun masa yang akan datang. Bagi sebuah bangsa, rekam jejak perjalanan adalah suatu keharusan agar generasi mendatang bisa belajar dari para pendahulunya. Eksistensi kehidupan dan kebudayaan manusia sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk mewariskan “memori” kepada generasi penerusnya. Tanpa hal itu, sesungguhnya perjalanan sebagai sebuah bangsa terhenti dan hilanglah identitas kebangsaannya.
Bagi bangsa Indonesia mewariskan nilai dan kepribadian yang diwariskan dari para pendahulu bangsa ini berarti berupaya untuk menjaga tegaknya nilai persatuan dan kesatuan. Ini adalah harga mati bagi sebuah negara kesatuan. Dengan belajar ‘memori” bangsa yang telah ditorehkan para pendahulu kita, maka sinambung kehidupan dan eksistensi Indonesia akan tetap terjaga. Dari catatan sejarah kita semua bisa mengetahui bagaimana perjalanan kemerdekaan bangsa ini. Catatan Sumpah Pemuda mengajarkan kepada kita bahwa persatuan dan kesatuan adalah modal tak ternilai. Cerita para pahlawan dalam era revolusi memupuk jiwa dan semangat kebangsaan untuk tetap mencintai dan berkorban bagi keutuhan bangsa. Proklamator Bung Karno terkenal dengan slogannya “jas merah” (jangan sekali-kali melupakan sejarah). Beliau mengingatkan kita semua bahwa mengetahui, menyimpan dan mempelajari sejarah bangsa adalah suatu keniscayaan. Sejarah bangsa ditorehkan dalam beragam media yang menjadi bahan belajar dan sumber pengetahuan bangsa. Kita mengenal arsip (record) sebagai rekaman informasi dari seluruh aktivitas kehidupan. Arsip berfungsi sebagai pusat ingatan, alat bantu pengambilan keputusan, dan bukti eksistensi manusia.
Di sini nampak nyata bagaimana peran penting arsip dalam menyimpan rekam jejak kehidupan manusia. Arsip merupakan identitas kolektif bangsa yang akan bercerita kepada generasi mendatang mengenai apa yang sudah dilakukan dalam perjalanan bangsa. Menurut bahasa, arsip merupakan informasi yang direkam dalam bentuk atau medium apapun, dibuat, diterima, dan dipelihara oleh suatu organisasi/lembaga/badan/perorangan dalam rangka pelaksanaan kegiatan. Bentuk media arsip dapat berbasis kertas, dan media audio-visual . Di Indonesia kebijakan tentang kearsipan diatur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kearsipan, Undang-Undang Nomor 8 tahun 1997, tentang Dokumen Perusahaan. Kedua peraturan ini telah di jabarkan dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP) yakni, PP Nomor 34 Tahun 1979, PP Nomor 87 Tahun 1999, dan PP Nomor 88 Tahun 1999.
Dipandang dari nilainya, semua orang akan mengatakan bahwa arsip adalah sangat penting. Seorang pakar mengungkapkan, jika dunia tanpa arsip berarti dunia tanpa memori, kepastian hukum, sejarah, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan identitas kolektif. Karena itu menjaga arsip menjadi keniscayaan bagi sebuah bangsa.
Kealpaan kita menjaga rekam jejak perjalanan bangsa ini telah mengakibatkan lepasnya beberapa wilayah Indonesia. Indonesia sudah kehilangan Pulau Sipadan dan Ligitan, karena kita kalah dalam perundingan internasional. Tidak cukup bukti dan argumen untuk menguatkan kepemilikan terhadap kedua pulau tersebut. Kita perlu belajar dari hubungan dengan Malaysia saat ini. Klaim-klaim Malaysia atas kekayaan negara kita, baik berupa kebudayaan, pulau, maupun kekayaan alam lainnya, menunjukkan lemahnya perlindungan terhadap kekayaan bangsa. Banyak kekayaan negara kita yang belum di inventarisir dengan benar dan didaftarkan di PBB, sehingga negara lain dengan mudah menggugat kekayaan kita.  Kejadian yang sama berpeluang untuk terus terjadi bila kita tidak serius dalam pendokumentasian fakta-fakta sejarah.
Sebagian besar orang tahu bahwa arsip adalah bagia penting dalam kehidupan, namun mengapa mereka enggan untuk menerapkan sistem yang benar? Persoalan terbesar dalam kearsipan adalah bagaimana menyakinkan setiap orang akan pentingnya arsip sehingga mau menerapkan sistem kearsipan yang benar. Upaya mewujudkan masyarakat sadar arsip membutuhkan kerja keras dan tanggungjawab segenap elemen bangsa. Karena itu sosialisasi yang terencana dan terarah perlu dilakukan agar pemahaman tentang arsip dapat diterima semua orang. Jaman telah berubah dan kita kini memasuki era digital sehingga sarana sosialisasi pun harus mengikuti kondisi tersebut. Pemilihan media yang tepat akan sangat menentukan keberhasilan sosialisasi yang dilaksanakan.
PERAN SITUS JEJARING SOSIAL
Era digitalisasi media tidak dapat dihindarkan. Tidak ada lagi sekat antara belahan dunia satu dengan yang lain. Semua daerah berpotensi untuk terhubung melalui perkembangan telepon dan internet. Mc Luhan mengungkapkan konsep (global village) untuk menggambarkan bagaimana sempitnya dunia setelah perkembangan teknologi informasi. Bentuk bumi yang bulat, beserta seluruh lekukan dan jaraknya seakan menjadi sebuah dataran yang sangat kecil dan tak berarti. Internet merupakan saluran komunikasi interaktif, dimana manusia dapat berinteraksi langsung dengan orang lain dari berbagai belahan dunia. Internet adalah media konvergensi atau media yang menggabungkan unsur-unsur dari perkembangan media cetak dan elektronik dalam satu media.
Lahirnya internet mengubah pola hidup masyarakat dan memberikan kontribusi yang besar dalam melakukan komunikasi, publikasi serta menjadi sarana untuk mendapatkan berbagai informasi. Perkembangan pengguna internet di Indonesia berkembang dengan pesat. Hampir semua lapisan masyarakat yang telah menerima aliran listrik dan telepon, memiliki kesempatan untuk menikmati internet. Beragam fitur dan layanan yang menarik ditawarkan, salah satunya situs jejaring sosial yang menjadi sarana mengaktualisasikan diri.
Layanan seperti blogs, facebook, friendster, twitter, dan yahoo messenger banyak digemari oleh para pengguna internet. Hampir setiap saat mereka menggunakan layanan tersebut baik di sekolah, tempat kerja, maupun di rumah. Lewat sarana ini, kita selalu terhubung dengan orang lain tanpa memandang waktu dan tempat karena saluran internet juga bisa diakses menggunakan laptop dan telepon genggam yang portabel. Setiap catatan, pesan, gagasan atau ucapan yang kita masukkan di dalam situs jejaring sosial akan langsung terbaca dan dapat diakses oleh ribuan, ratusan ribu, bahkan jutaan anggotanya. Situs jejaring sosial telah menjadi bagian dari kehidupan hampir semua orang, baik tua maupun muda dan tanpa mengenal gender serta status sosial. Dapat dikatakan, kini kita telah memasuki era hyperconnected dimana setiap orang selalu terhubung dengan orang lain.
Sebagai contoh Facebook yang kini menjadi situs jejaring sosial nomor satu menyingkirkan Friendster, Multiply.com, dan MySpace yang terlebih dulu muncul. Indonesia yang sesungguhnya terbilang masih cukup buruk kondisi konektivitas maupun amat rendah tingkat prosentase pengguna akses Internet on-line (0.5% dari 235 juta penduduk yang memiliki koneksi internet aktif) nyatanya menjadi salah satu negeri yang tertinggi di kawasan ASEAN dalam pertumbuhan pengguna Facebook. Berdasar data tahun 2008 yang lalu pertumbuhan penggunanya mencapai: 645%. Diperkirakan sekarang ada sekitar 3 juta pengguna Facebook di Indonesia. Akses pengguna Facebook asal Indonesia mencatatkan angka 4% hingga dalam lingkup global dan duduk pada peringkat ke-5 dibawah pengguna asal AS, Inggris, Perancis, dan Italia (Rizal Aachtung, 23 Mei 2009). Angka ini mengalahkan pertumbuhan pengguna Facebook di China dan India yang merupakan peringkat teratas populasi penduduk di dunia (Sahana, 2008).
Fenomena inilah yang kemudian memunculkan pernyataan bahwa Indonesia telah menjadi The Republic of the Facebook (Putra, 2009). “Prestasi” ini menjadikan Indonesia sebagai the fastest growing country on Facebook in Southeast Asia. Lebih dari 25 juta user aktif menggunakan Facebook setiap harinya di berbagai penjuru dunia.
Kondisi tersebut harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk sarana sosialisasi pentingnya arsip. Bagian Humas Arsip Nasional Indonesia bisa menggunakan media situs jejaring sosial untuk mensosialisasikan pentingnya pengelolaan arsip. Dengan menggunakan akun di facebook, twitter, plurk, my space dan lainnya sosialisasi bisa lebih cepat dilakukan. Ada beberapa kelebihan situs jejaring sosial dibanding media konvensional dalam mempublikasikan sesuatu.
Pertama, media yang interaktif memungkinkan sosialisasi lebih menarik daripada acara seminar atau event ilmiah lainnya. Sifat media internet yang mobile memungkinkan sosialisasi dilakukan secara terus-menerus tidak terbatas ruang dan waktu. Proses yang berkesinambungan ini memungkinkan pemahaman terhadap pentingnya arsip berjalan dengan cepat. Melalui media yang interaktif, masyarakat bisa mengajukan pertanyaan dan tanggapan tentang pentingnya arsip. Beragam artikel, foto, atau materi sosialisasi yang menarik bisa dibuat di situs ini. Selain itu keterlibatan para pengguna akun yang secara aktif memberikan tanggapan akan lebih memperkuat opini yang disampaikan. Mereka yang telah paham arti penting arsip, bisa membantu melakukan sosialisasi sehingga semakin cepat pemahaman arti penting arsip. Model sosialisasi yang bersifat dua arah ini lebih mengena daripada model satu arah.
Kedua, dalam waktu yang singkat mampu menjangkau jutaaan orang.  Dengan jumlah teman yang terus bertambah di situs jejaring sosial merupakan modal sosialisasi yang berharga. Kalau menggunakan media konvensional jangkauan sosialisasi akan terbatas. Dengan menggunakan situs jejaring sosial waktu yang dibutuhkan lebih singkat dan jangkauan lebih luas. Ketiga, biaya yang lebih murah disbanding media konvensional. Dibanding mengadakan seminar, pelatihan, kunjungan, dan iklan media situs jejaring sosial menawarkan biaya yang lebih murah. Cukup menggunakan komputer dan saluran internet maka sosialisasi sudah bisa dilaksanakan.
Pada akhirnya, upaya mewujudkan masyarakat sadar arsip adalah investasi bangsa yang tak ternilai. Karena itu perlu upaya yang terencana dan sistematis agar tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Ketika jaman telah bergeser menuju era digitalisasi, maka kita juga harus mau berubah dan terus berkembang. Media situs jejaring social bisa menjadi pilihan yang logis dalam upaya sosialisasi pentingnya arsip dengan harapan segera terwujud masyarakat sadar arsip sehingga kita menjadi bangsa yang memiliki ingatan kolektif kuat dan kokoh.


Wednesday, October 23, 2013

Aku dan "OPPO N1" (ku)?



Saat ini perkembangan teknologi smartphone sudah benar-benar pesat. Setiap saat selalu bermunculan produk yang menawarkan berbagai kelebihan. Fitur seabrek yang dimiliki smartphone tidak hanya memanjakan penggunanya tetapi juga menunjukkan bagaimana kualitas dari produsen gadget tersebut. Ketika banjir produk bak air bah melimpah maka kemungkinannya ada dua. Pertama, konsumen memiliki banyak pilihan sehingga bisa memilih produk terbaik.Kedua, konsumen menjadi bingung harus memilih produk yang mana. Semua produk hampir serupa menawarkan beragam kelebihan sehingga membuat konsumen bingung menentukan plihan.

Disini kemampuan produsen dalam menghasilan produk yang berkualitas, berbeda dan memberikan nilai lebih bagi konsumen sangat diuji. Sehingga produk mereka layak dipilih oleh konsumen. Salah satunya OPPO Electronic Corp, Ltd yang secara serius mengembangkan smartphone yang berkualitas, berbeda dan memberikan nilai lebih. OPPO Electronic Corp, Ltd pertama kali didirikan pada tahun 2004 tepatnya di Negeri Tirai bambu China. Perusahaan ini merupakan produsen elektronik yang beralamat di Dongguan, Guangdong, China. Sebelum merambah ke teknologi smartphone, OPPO sudah dikenal sebagai produsen elektronik handal yang memproduksi peralatan elektronik seperti MP3 Player, Portable Media Player, LCD TV, eBook, DVD, dan Disc Player. Semenjak tahun 2008 OPPO mulai serius menggarap pasar Smartphone. Kemampuan mereka memproduksi barang elektronik berkualitas diikuti juga dengan seri smartphone yang mereka usung. 

Kehadiran produk OPPO di Indonesia menjadikan masyarakat memiliki pilihan smartphone yang lebih bermutu. Buktinya baru-baru ini OPPO Electronic Corp, Ltd mengeluarkan produk terbaru seri N1 yang memiliki kelebihan, perbedaan, dan nilai lebih dari para pesaingnya. Ini dia kelebihan-kelebihan OPPO N1 yang tidak dimiliki smartphone lain:
  1. Menjadi yang pertama dalam memberikan nilai lebih

    OPPO mengeluarkan produk OPPO N1  yang mengandalkan kamera berputar. Fitur ini diyakini sebagai bentuk kemajuan dari OPPO yang tidak dimiliki kompetitornya. Kamera ini memiliki kemampuan putar 206 derajat, sensor 13 MP dan bukaan apeture f/20. Ini juga kamera pertama yang tersusun dari 6 lapisan lensa. Tidak usah khawatir meskipun bisa diputar sampai 206 derajat kamera ini tidak gampang rusak. Sudah diujicoba ratusan ribu kali sehingga diperkirakan kamera ini mampu bertahan sampai 7 tahun dengan 40 kali putaran sehari.
    Nih klik video dibawah ini untuk membuktikan kehebatan dan keunikan kamera rotasi dari OPPO N1.




  2.  Depan Belakang OK. Kalau smartphone lain cuma bisa disentuh di layar depan. OPPO N1 bisa dua-duanya. Bisa depan juga belakang. Fasilitas ini disebut O-touch, buat browsing, melihat galeri dan aktifitas lainnya kita bisa memanfaatkan bagian belakang OPPO N1. Benar-benar inovasi yang bakalan jadi trend dan diikuti sama yang lain. 

  3.                
    Fasilitas O-Touch, depan belakang tetap OK
3. Jauh dekat juga OK. 

Kalau kamera bisa buat ngambil foto dari jarak dekat itu sudah biasa. Tapi kalau kamera smartphone bisa buat ngambil dari jarak 15 meter dengan kualitas bagus, itu baru luar biasa. Bagi OPPO N1 ini bukan perkara sulit. Fasilitas remote control O-click memungkinkah N1 mengambil gambar dari jarak sampai 15 meter. Jadi kalau mau foto-foto bareng teman-teman gak usah ribet lagi. Cukup taruh OPPO N1 terus bergaya dan jangan lupa tekan remote O-Click nya biar N1 merekam aksimu.

Fasilitas O-Click yang diperkenalkan saat launching 16 Oktober 2013

Nah itu tadi beragam kelebihan yang dimilki oleh OPPO N1 dan gak dimiliki oleh merek lain. Itu yang membuat OPPO N1 berkualitas, berbeda dan memberikan nilai lebih bagi konsumen. Indonesia termasuk beruntung karena semenjak 16 Oktober 2013 sudah bisa menikmati kehadiran OPPO N1. Launching resmi yang dilakukan di Jakarta tersebu sekaligus menunjukkan keseriusan OPPO untuk selalu menghadirkan produk yang berkualitas dan bermutu.

Nih suasana Launching OPPO N1 di Indonesia, sampai-sampai CEO dan petinggi OPPO Indonesia ikut menari.

Kehadiran OPPO N1 di Indonesia secara resmi sudah di launching pada 16 Oktober 2013 lalu. 



OPPO N1 (ku)

Sengaja tulisan (ku) ditaruh didalam kurung karena sampai saat ini masih belum punya OPPO N1 ini. Kalau kepengin sudah pasti, pengin banget. Siapa coba yang gak pengin dengan smartphone yang berkualitas, berbeda dan memberikan nilai lebih. DIjamin siapapun yang pakai bakal jadi pusat perhatian. (semoga menang lomba ini, jadi keinginan punya OPPO N1 bisa keturutan, aminn). Jadi kualitas, berbeda dengan yang lain, dan nilai  lebih dari pesaingnya membuat N1 menjadi most wanted samrtphone yang paling saya inginkan saat ini. 

Sebagai pengajar dan blogger saya membutuhkan OPPO N1 untuk membantu menyiapkan proses pengajaran dan aktifitas blogging. Kemampuan N1 yang sudah dibekali dengan Quad-core 1.7 GHz Krait 300 mempermudah aktifitas multitasking baik untuk browsing maupun aktifitas lainnya. Apalagi untuk mata kuliah seperti jurnalistik online yang membutuhkan kecepatan akses internet dan kemampuan multitasking dari smartphone yang digunakan. Jadi OPPO N1 adalah smartphone yang paling saya inginkan saat ini.


Gimana gak ngiler kepengin punya OPPO N1, lihat aja spek nya secara komplit:

General
Jaringan 2G
GSM 850 / 900 / 1800 / 1900
Jaringan 3G
HSDPA 1900 / 2100
SIM
Micro-SIM
Bodi
Dimensi
170.7 x 82.6 x 9 mm (6.72 x 3.25 x 0.35 in)
Berat
213 g (7.51 oz)
Display
Tipe
IPS LCD capacitive touchscreen, 16M colors
Ukuran
1080 x 1920 pixels, 5.9 inches (~373 ppi pixel density)
Multitouch
Touch-sensitive area at the back (O-Touch, supports long press, sliding and double tap)
Memori
Internal
16/32 GB, 2 GB RAM
Eksternal
No
Data
GPRS
Yes
EDGE
Yes
Speed
HSDPA; HSUPA
WLAN
Wi-Fi 802.11 ac/a/b/g/n, dual-band, Wi-Fi Direct, DLNA, Wi-Fi hotspot
Bluetooth
Yes, v4.0
NFC
Yes
USB
Yes, microUSB v2.0, USB OTG
Kamera
Utama
13 MP, 4128×3096 pixels, autofocus, dual-LED flash
Fitur
Rotating lens, geo-tagging, touch focus, face detection, panorama, HDR, long exposure (up to 8s)
Kedua
13 MP, 4128×3096 pixels, autofocus, dual-LED flash
Video
1080p@30fps
Fitur
OS
Color OS based on Android OS, v4.2 (Jelly Bean)
Chipset
Qualcomm Snapdragon 600
CPU
Quad-core 1.7 GHz Krait 300
GPU
Adreno 320
Messaging
SMS (threaded view), MMS, Email, Push Email
Browser
HTML 5
GPS
Yes, with A-GPS support
JAVA
Yes, via Java MIDP emulator
Colors
White
Baterai
Li-Ion 3160 mAh battery

Semua alasan untuk memilih OPPO N1 sudah diutarakan jadi tidak ada keraguan lagi. Buat kalian yang masih penasaran dengan segala kelebihan OPPO N1, ini dia video-video yang wajib ditonton supaya lebih mantap.





referensi:
http://www.oppomobile.co.id
https://www.facebook.com/indonesiaoppo