Friday, October 25, 2013

SosMed dan Arsip

Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan memori”.
Setiap langkah dan derap kehidupan manusia selalu meninggalkan jejak. Apapun bentuknya rekam jejak tersebut menjadi memori bagi kehidupannya maupun kehidupan orang-orang di sekelilingnya. Memori bukanlah sekedar tinggalan masa lalu atau serpihan dari sisa kehidupan. Lebih dari itu memori adalah catatan eksistensi kehidupan manusia yang mengandung nilai informasi dan berguna bagi masa kini maupun masa yang akan datang. Bagi sebuah bangsa, rekam jejak perjalanan adalah suatu keharusan agar generasi mendatang bisa belajar dari para pendahulunya. Eksistensi kehidupan dan kebudayaan manusia sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk mewariskan “memori” kepada generasi penerusnya. Tanpa hal itu, sesungguhnya perjalanan sebagai sebuah bangsa terhenti dan hilanglah identitas kebangsaannya.
Bagi bangsa Indonesia mewariskan nilai dan kepribadian yang diwariskan dari para pendahulu bangsa ini berarti berupaya untuk menjaga tegaknya nilai persatuan dan kesatuan. Ini adalah harga mati bagi sebuah negara kesatuan. Dengan belajar ‘memori” bangsa yang telah ditorehkan para pendahulu kita, maka sinambung kehidupan dan eksistensi Indonesia akan tetap terjaga. Dari catatan sejarah kita semua bisa mengetahui bagaimana perjalanan kemerdekaan bangsa ini. Catatan Sumpah Pemuda mengajarkan kepada kita bahwa persatuan dan kesatuan adalah modal tak ternilai. Cerita para pahlawan dalam era revolusi memupuk jiwa dan semangat kebangsaan untuk tetap mencintai dan berkorban bagi keutuhan bangsa. Proklamator Bung Karno terkenal dengan slogannya “jas merah” (jangan sekali-kali melupakan sejarah). Beliau mengingatkan kita semua bahwa mengetahui, menyimpan dan mempelajari sejarah bangsa adalah suatu keniscayaan. Sejarah bangsa ditorehkan dalam beragam media yang menjadi bahan belajar dan sumber pengetahuan bangsa. Kita mengenal arsip (record) sebagai rekaman informasi dari seluruh aktivitas kehidupan. Arsip berfungsi sebagai pusat ingatan, alat bantu pengambilan keputusan, dan bukti eksistensi manusia.
Di sini nampak nyata bagaimana peran penting arsip dalam menyimpan rekam jejak kehidupan manusia. Arsip merupakan identitas kolektif bangsa yang akan bercerita kepada generasi mendatang mengenai apa yang sudah dilakukan dalam perjalanan bangsa. Menurut bahasa, arsip merupakan informasi yang direkam dalam bentuk atau medium apapun, dibuat, diterima, dan dipelihara oleh suatu organisasi/lembaga/badan/perorangan dalam rangka pelaksanaan kegiatan. Bentuk media arsip dapat berbasis kertas, dan media audio-visual . Di Indonesia kebijakan tentang kearsipan diatur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kearsipan, Undang-Undang Nomor 8 tahun 1997, tentang Dokumen Perusahaan. Kedua peraturan ini telah di jabarkan dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP) yakni, PP Nomor 34 Tahun 1979, PP Nomor 87 Tahun 1999, dan PP Nomor 88 Tahun 1999.
Dipandang dari nilainya, semua orang akan mengatakan bahwa arsip adalah sangat penting. Seorang pakar mengungkapkan, jika dunia tanpa arsip berarti dunia tanpa memori, kepastian hukum, sejarah, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan identitas kolektif. Karena itu menjaga arsip menjadi keniscayaan bagi sebuah bangsa.
Kealpaan kita menjaga rekam jejak perjalanan bangsa ini telah mengakibatkan lepasnya beberapa wilayah Indonesia. Indonesia sudah kehilangan Pulau Sipadan dan Ligitan, karena kita kalah dalam perundingan internasional. Tidak cukup bukti dan argumen untuk menguatkan kepemilikan terhadap kedua pulau tersebut. Kita perlu belajar dari hubungan dengan Malaysia saat ini. Klaim-klaim Malaysia atas kekayaan negara kita, baik berupa kebudayaan, pulau, maupun kekayaan alam lainnya, menunjukkan lemahnya perlindungan terhadap kekayaan bangsa. Banyak kekayaan negara kita yang belum di inventarisir dengan benar dan didaftarkan di PBB, sehingga negara lain dengan mudah menggugat kekayaan kita.  Kejadian yang sama berpeluang untuk terus terjadi bila kita tidak serius dalam pendokumentasian fakta-fakta sejarah.
Sebagian besar orang tahu bahwa arsip adalah bagia penting dalam kehidupan, namun mengapa mereka enggan untuk menerapkan sistem yang benar? Persoalan terbesar dalam kearsipan adalah bagaimana menyakinkan setiap orang akan pentingnya arsip sehingga mau menerapkan sistem kearsipan yang benar. Upaya mewujudkan masyarakat sadar arsip membutuhkan kerja keras dan tanggungjawab segenap elemen bangsa. Karena itu sosialisasi yang terencana dan terarah perlu dilakukan agar pemahaman tentang arsip dapat diterima semua orang. Jaman telah berubah dan kita kini memasuki era digital sehingga sarana sosialisasi pun harus mengikuti kondisi tersebut. Pemilihan media yang tepat akan sangat menentukan keberhasilan sosialisasi yang dilaksanakan.
PERAN SITUS JEJARING SOSIAL
Era digitalisasi media tidak dapat dihindarkan. Tidak ada lagi sekat antara belahan dunia satu dengan yang lain. Semua daerah berpotensi untuk terhubung melalui perkembangan telepon dan internet. Mc Luhan mengungkapkan konsep (global village) untuk menggambarkan bagaimana sempitnya dunia setelah perkembangan teknologi informasi. Bentuk bumi yang bulat, beserta seluruh lekukan dan jaraknya seakan menjadi sebuah dataran yang sangat kecil dan tak berarti. Internet merupakan saluran komunikasi interaktif, dimana manusia dapat berinteraksi langsung dengan orang lain dari berbagai belahan dunia. Internet adalah media konvergensi atau media yang menggabungkan unsur-unsur dari perkembangan media cetak dan elektronik dalam satu media.
Lahirnya internet mengubah pola hidup masyarakat dan memberikan kontribusi yang besar dalam melakukan komunikasi, publikasi serta menjadi sarana untuk mendapatkan berbagai informasi. Perkembangan pengguna internet di Indonesia berkembang dengan pesat. Hampir semua lapisan masyarakat yang telah menerima aliran listrik dan telepon, memiliki kesempatan untuk menikmati internet. Beragam fitur dan layanan yang menarik ditawarkan, salah satunya situs jejaring sosial yang menjadi sarana mengaktualisasikan diri.
Layanan seperti blogs, facebook, friendster, twitter, dan yahoo messenger banyak digemari oleh para pengguna internet. Hampir setiap saat mereka menggunakan layanan tersebut baik di sekolah, tempat kerja, maupun di rumah. Lewat sarana ini, kita selalu terhubung dengan orang lain tanpa memandang waktu dan tempat karena saluran internet juga bisa diakses menggunakan laptop dan telepon genggam yang portabel. Setiap catatan, pesan, gagasan atau ucapan yang kita masukkan di dalam situs jejaring sosial akan langsung terbaca dan dapat diakses oleh ribuan, ratusan ribu, bahkan jutaan anggotanya. Situs jejaring sosial telah menjadi bagian dari kehidupan hampir semua orang, baik tua maupun muda dan tanpa mengenal gender serta status sosial. Dapat dikatakan, kini kita telah memasuki era hyperconnected dimana setiap orang selalu terhubung dengan orang lain.
Sebagai contoh Facebook yang kini menjadi situs jejaring sosial nomor satu menyingkirkan Friendster, Multiply.com, dan MySpace yang terlebih dulu muncul. Indonesia yang sesungguhnya terbilang masih cukup buruk kondisi konektivitas maupun amat rendah tingkat prosentase pengguna akses Internet on-line (0.5% dari 235 juta penduduk yang memiliki koneksi internet aktif) nyatanya menjadi salah satu negeri yang tertinggi di kawasan ASEAN dalam pertumbuhan pengguna Facebook. Berdasar data tahun 2008 yang lalu pertumbuhan penggunanya mencapai: 645%. Diperkirakan sekarang ada sekitar 3 juta pengguna Facebook di Indonesia. Akses pengguna Facebook asal Indonesia mencatatkan angka 4% hingga dalam lingkup global dan duduk pada peringkat ke-5 dibawah pengguna asal AS, Inggris, Perancis, dan Italia (Rizal Aachtung, 23 Mei 2009). Angka ini mengalahkan pertumbuhan pengguna Facebook di China dan India yang merupakan peringkat teratas populasi penduduk di dunia (Sahana, 2008).
Fenomena inilah yang kemudian memunculkan pernyataan bahwa Indonesia telah menjadi The Republic of the Facebook (Putra, 2009). “Prestasi” ini menjadikan Indonesia sebagai the fastest growing country on Facebook in Southeast Asia. Lebih dari 25 juta user aktif menggunakan Facebook setiap harinya di berbagai penjuru dunia.
Kondisi tersebut harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk sarana sosialisasi pentingnya arsip. Bagian Humas Arsip Nasional Indonesia bisa menggunakan media situs jejaring sosial untuk mensosialisasikan pentingnya pengelolaan arsip. Dengan menggunakan akun di facebook, twitter, plurk, my space dan lainnya sosialisasi bisa lebih cepat dilakukan. Ada beberapa kelebihan situs jejaring sosial dibanding media konvensional dalam mempublikasikan sesuatu.
Pertama, media yang interaktif memungkinkan sosialisasi lebih menarik daripada acara seminar atau event ilmiah lainnya. Sifat media internet yang mobile memungkinkan sosialisasi dilakukan secara terus-menerus tidak terbatas ruang dan waktu. Proses yang berkesinambungan ini memungkinkan pemahaman terhadap pentingnya arsip berjalan dengan cepat. Melalui media yang interaktif, masyarakat bisa mengajukan pertanyaan dan tanggapan tentang pentingnya arsip. Beragam artikel, foto, atau materi sosialisasi yang menarik bisa dibuat di situs ini. Selain itu keterlibatan para pengguna akun yang secara aktif memberikan tanggapan akan lebih memperkuat opini yang disampaikan. Mereka yang telah paham arti penting arsip, bisa membantu melakukan sosialisasi sehingga semakin cepat pemahaman arti penting arsip. Model sosialisasi yang bersifat dua arah ini lebih mengena daripada model satu arah.
Kedua, dalam waktu yang singkat mampu menjangkau jutaaan orang.  Dengan jumlah teman yang terus bertambah di situs jejaring sosial merupakan modal sosialisasi yang berharga. Kalau menggunakan media konvensional jangkauan sosialisasi akan terbatas. Dengan menggunakan situs jejaring sosial waktu yang dibutuhkan lebih singkat dan jangkauan lebih luas. Ketiga, biaya yang lebih murah disbanding media konvensional. Dibanding mengadakan seminar, pelatihan, kunjungan, dan iklan media situs jejaring sosial menawarkan biaya yang lebih murah. Cukup menggunakan komputer dan saluran internet maka sosialisasi sudah bisa dilaksanakan.
Pada akhirnya, upaya mewujudkan masyarakat sadar arsip adalah investasi bangsa yang tak ternilai. Karena itu perlu upaya yang terencana dan sistematis agar tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Ketika jaman telah bergeser menuju era digitalisasi, maka kita juga harus mau berubah dan terus berkembang. Media situs jejaring social bisa menjadi pilihan yang logis dalam upaya sosialisasi pentingnya arsip dengan harapan segera terwujud masyarakat sadar arsip sehingga kita menjadi bangsa yang memiliki ingatan kolektif kuat dan kokoh.


No comments:

Post a Comment