Thursday, October 31, 2013

Tangis Minah dan Derita buruh migrant

Pertama melihat film ini pikiran saya teringat kenangan ketika masih duduk di bangku SMP, dipertengahan tahun 96 lalu. Ketika itu kondisi ekonomi keluarga kami sedang krisis, banyak hutang dan kebutuhan yang harus diselesaikan. Teringat kata-kata ibu waktu itu yang meminta ijin ke ayah agar bisa bekerja di Timur Tengah. Diawali dengan niat tulus untuk membantu perekonomian rumah tangga, memastikan anak-anaknya tercukupi kebutuhannya. Cerita keberhasilan tetangga yang bekerja di TImur Tengah, Taiwan, Hongkong dan negara lainnya telah mengusik keinginan ibu. Untunglah waktu itu ibu tidak jadi berangkat, setelah kakek dan keluarga lainnya meyakinkan bahwa di Indonesia masih ada kesempatan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Terbayang dalam pikiran saya, jika saja ibu berangkat ketika itu bisa jadi nasibnya juga seperti buruh migrant lain. Dianiaya, dieksploitasi dan dibiarkan meskipun mereka adalah pahlawan devisa negara.
Melalui tulisan ini saya ingin berbagi pemikiran dan tentu saja menyalurkan kegundahan hati melihat fenomena buruh migrant. Film Minah Tetap Dipancung memberikan gambaran bagaimana kondisi para buruh migrant yang mengadu nasib di luar negeri. Apa yang terjadi pada Minah juga banyak menimpa buruh yang lain. Pada umumnya mereka mengalami beragam diskriminasi baik yang berasal dari Negara tempat bekerja maupun diskriminasi yang justru berasal dari pemerintah Indonesia sendiri. Ada beberapa hal yang menarik untuk didiskusikan sekaligus harus segera dicari pemecahannya agar kasus Minah dan buruh migrant lain tidak terulang kembali.
1.      Perlindungan hukum bagi buruh migrant di luar negeri. Seringkali ketidakpedulian dari perwakilan Indonesia di luar negeri membuat buruh migrant yang tersangkut kasus hukum sulit mendapatkan pendampingan dan pembelaan yang layak. Biasanya mereka baru dipedulikan setelah kasusnya menjadi bahan pemberitaan di berbagai media massa
2.      Pentingnya pendidikan, dan pemahaman kebudayaan tempat tujuan mereka bekerja di luar negeri. Biasanya pihak biro tenaga kerja atau bahkan pemerintah lalai untuk mendidik dan mengajarkan budaya Negara tujuan sehingga para buruh migrant tidak tahu bagaimana harus bersikap dengan benar
3.      Banyaknya buruh migrant yang mengandalkan tenaga kasar dan bekerja di sector informal menunjukkan ketidakberhasilan pendidikan kita. Sementara beragam sector pekerjaan yang membutuhkan tenaga ahli di dalam negeri justru diisi tenaga asing. Bahasa kasarnya kita mengekspor buruh dan impor tenaga ahli.
4.      Akses komunikasi antara buruh migrant dengan perwakilan Indonesia dan keluarganya yang minim. Kasus MInah mengajarkan kepada kita bagaimana akses komunikasi antara Minah dengan kedutaan dan keluarganya sangat minim. Andai saja dia bisa berkomunikasi dengan kedutaan dan keluarganya semenjak awal ketika tuannya mulai memperkosa, tentu kejadian digantungnya Minah tidak perlu terjadi. Ketika mendapatkan masalah buruh migrant kita seringkali tidak mendapatkan bantuan sejak awal. Mereka tidak tahu harus berbuat apa ketika semua akses komunikasi tertutup
5.      Semestinya ada kordinasi dan pemahaman yang memadai tentang calon penerima tenaga kerja. Informasi ini penting agar keberadaan buruh migrant bisa dipantau setiap saat. Nama majika, tabiat, pekerjaan dan kebiasaan keluarga harus diketahui sejak awal sehingga bisa diantisipasi segala kemungkinan buruk yang terjadi.
Pada akhirnya semua hal itu berpulang dari paradigma bangsa ini dalam memandang keberadaan buruh migrant. Bagi Negara apakah mereka sekedar dipandang sebagai penyumbang devisa?sekedar rakyat kecil yang tidak perlu terlalu diperhatikan?atau justru dipandang sebagai kaum yang bisa dieksploitasi untuk kepentingan kelompok, usaha atau bahkan sumbangan pemasukan Negara? Kita juga tidak menutup mata ketika sebagian bangsa ini justru menghujat dan menyalahkan buruh migrant. Kesulitan dan diskriminasi yang mereka peroleh dianggap sebagai kewajaran dan kesalahan mereka sendiri. Sering muncul ungkapan, “salah sendiri perempuan kerja di luar negeri”, “siapa suruh mata duitan nyari duit kerja di sana” dan beragam istilah lain yang menyakitkan.
Jika cara pandang bangsa dan negara ini terhadap buruh migrant tidak berubah, maka nasib merekapun sulit berubah. Kalau saja Negara ini mampu memenuhi kewajibannya mewujudkan masyarakat adil dan makmur tentu mereka tidak perlu menjadi buruh dan mempermalukan diri di Negara lain. Ini adalah persoalan bersama yang harus diatasi. Negara harus mampu memberikan hak warganya untuk memperoleh hidup layak. Bekerja di luar negeri sebagai tenaga informal semestinya tidak menjadi pilihan jika kebutuhan mereka bisa tercukupi.
Kasus Minah, Wilfrida dan buruh migrant lainnya semestinya menjadi cermin dan cambuk bagi pemerintah, masyarakat dan kita semua untuk meningkatkan kepedulian dan kemauan untuk membangun bangsa ini. Kekayaan alam kita melimpah tetapi hanya menumpuk dan dinikmati segelintir orang. Posisi pekerjaan banyak tetapi diserahkan kepada orang asing. Muaranya adalah maraknya diskriminasi dalam mengakses sumber ekonomi, pendidikan dan kesempatan berkembang. Hal ini harus dikikis habis karena segenap potensi yang dimiliki bangsa ini bukanlah milik individu atau golongan tetapi menjadi hak semua warga Negara.




Monday, October 28, 2013

Kereta Pagi

Selasa, 29 Oktober 2013
Jam di Stasiun PEkalongan menunjukkan 5.15 pagi, saya datang untuk membeli tiket kereta jurusan Pekalongan-Semarang yang berangkat pukul 5.38. Di depan saya mengantri seorang nenek yang bermaksud membeli tiket jurusan yang sama. PEtugas tiket menginformasikan kalau tiket yang tersisa adalah tiket tanpa tempat duduk. Bagi saya tentu tidak masalah yang penting bisa sampai Semarang dengan selamat. Namun saya berfikir bagaimana dengan nenek tadi yang ternyata membeli tiga tiket untuk dia dan dua orang temannya.
Saya membayangkan kalau mereka harus berdiri dalam perjalanan yang kurang lebih 2 jam. AH sungguh kasihan nenek tersebut. Tapi apa daya tiket yang saya miliki juga tiket berdiri jadi tidak bisa memberikan kursi buat nenek tersebut (apalagi mereka bertiga). Untunglah kereta Kaligungmas yang melayani penumpang pagi tadi adalah kereta ekonomi pengganti. KEreta kaligung yang biasanya sedang dalam perbaikan sehingga dipinjami kereta ekonomi. Terus apa bedanya?
Kereta KAligungmas setiap gerbongnya hanya mampu menampung sekitar 70-80 penumpang yang duduk. Sementara kereta ekonomi yang menjadi pengganti tadi pagi mampu memuat penumpang duduk lebih dari itu. Artinya meskipun memegang tiket berdiri tetapi karena jumlah tempat duduknya lebih masih bisa duduk. Kereta datang tepat pukul 5.30 penumpang berbegas naik termasuk saya dan tiga nenek tadi. Kami masuk gerbong ke 4. Syukurlah banyak kursi kosong sehingga kami semua bisa duduk. BErkah rusaknya kereta Kaligungmas dan diganti kereta ekonomi ternyata membuat kami semua bisa duduk. 
NAmun masih ada yang menjadi ganjalan hati saya. Setiap pembelian tiket kereta sekarang harus menggunakan kartu identitas pengenal, artinya dari kartu tersebut bisa diperoleh informasi tentang jenis kelamin dan usia calon penumpang. Saya membayangkan jika PT KAI mau memberikan prioritas buat penumpang wanita, anak-anak dan orang tua agar memperoleh tempat duduk. Jika dilihat dari kartu identitas pembelinya mereka maka diprioritaskan mendapatkan tempat duduk. Jika yang membeli adalah anak muda yang masih segar bugar tentunya tidak masalah jika diberi tiket berdiri meskipun dia membeli lebih awal. Dengan kebiasaan dan musim penumpang sepi dan rame saya yakin mekanisme ini bisa dijalankan. Para petugas penjual tiket biasanya juga tahu kapan masa-masa rame penumpang sehingga prioritas memberikan tiket ini bisa dijalankan.  

Friday, October 25, 2013

Untukmu Indonesiaku


Pagi itu Senin 17 Agustus 1945, tanggal merah di kalender dan juga hari libur nasional memperingati hari kemerdekaan. Namun hari itu aku gak bisa liburan karena harus mengikuti upacara peringatan kemerdekaan di kampus. Rasanya mau berangkat males dan segan.
Ketika para pahlawan berjuang untuk kemerdekaan bangsa ini, mereka tidak bertanya apa yang bisa diberikan oleh Indonesia. Mereka tidak bertanya saya mendapat jabatan apa, upah apa atau bahkan bertanya apa untungnya bertaruh nyawa untuk kemerdekaan bangsa. Sekarang ini kita terlalu banyak mengeluh, menuntut, mengolok bahkan menjelek-jelekkan bangsa sendiri.
Saya sempat jengkel ketika mendengar banyak orang pintar dari negeri ini yang lebih bangga menjadi pekerja di negeri lain daripada pulang dan membangun negeri ini. Mereka sering berkata kenapa harus pulang toh apa yang bisa diberikan oleh Indonesia. Kita terlalu banyak menuntut kepada negeri ini padahal kita belum berbuat apa-apa. Kita sering bilang Indonesia payah, banyak korupsi, macet, banjir, sampah. Di bidang pendidikan kita selalu saja merasa minder terjajah dll
Untuk sekedar bangga aja kita pelit. Kita akan terkagum-kagum melihat kehebatan Menara Eifel, tembok cina, taj mahal atau bahkan sekedar air terjun niagara. Namun kita mencibir, biasa aja, ketika mendengar cerita Ramayana, keindahan Borobudur apalagi melihat wayang kulit.
Yang ada adalah kita menjadi generasi pengekor, terombang-ambing gak punya pegangan. Menjadi bagian komoditas budaya dunia yang telah mencerabut jatidiri kita.

Ya demikian kondisi bangsa kita saat ini. Terus kalau gak terima mau apa, mau pindah ke luar negeri menjadi warga negara lain?. Untukmu Indonesiaku, seperti apapun kondisi dan keklurangan yang ada, Indonesia tetaplah tanah air kita. Kekuarangan yang ada, adalah tantangan yang harus dijawab. Kalau kita lari maka sesungguhnya kita pengecut. Ayo generasi muda, para pahlwan telah memebrikan pondasi, mewariskan kemerdekaan dan mengajarkan kita bagaimana menjadi sebuah bangsa yang kuat dan besar.
Tidak ada keberhasilan yang bisa diperoleh tanpa usaha dan tekad yang kuat. Lihatlah ketika kita melempar sebuah batu ke tengah telaga yang airnya tenang. Perlahan lahan gelaombang air yang timbul menyebar dan merata sampai ke tepian. Itulah ibarat, sekecil apapun langlkah kita untuk mengisi kemerdekaan, akan membawa efek yang besar bagi kemajuan bangsa ini.
Generasi 28 telah mengajarkan kepada kita arti pentingnya integrasi sebagai suatu bangsa. Para tokoh generasi 28 yang tergabung dalam Jong Java, Jong Sumatera, Jong Islamatien Bond dan segenap potensi bangsa lainnya telah memberi contoh bagaimana integrasi bangsa terbentuk. Untuk kepentingan yang lebih besar yaitu integrasi nasional, mereka menyisihkan egoisme kesukuan, kebanggaan kelompok dan embel-embel primordial lainnya. Mereka sadar tanpa integrasi nasional maka bangsa ini tidak akan beranjak maju. Perpecahan dan konflik berkepanjangan akan dimanfaatkan pihak luar untuk kembali menjajah bangsa ini.
Terpeliharanya mobilitas horizontal yang memungkinkan transformasi kultural akan membawa Indonesia menuju keadaan yang disebut Global Village. Konsep ini dikembangkan oleh Inis Mc Luhan seorang tokoh komunikasi yang melihat perkembangan alat komunikasi memungkinkan orang di seluruh dunia untuk berhubungan. Hilangnya batasan-batasan geografis sebagai negara karena perkembangan teknologi komunikasi diibaratkan sebagai kondisi desa yang mengglobal. Dalam masyarakat desa, satu sama lain bisa mengenal baik karena tidak ada halangan untuk bertemu dan menjalin komunikasi. Dalam kondisi demikian maka integrasi akan mudah terwujud.


SosMed dan Arsip

Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan memori”.
Setiap langkah dan derap kehidupan manusia selalu meninggalkan jejak. Apapun bentuknya rekam jejak tersebut menjadi memori bagi kehidupannya maupun kehidupan orang-orang di sekelilingnya. Memori bukanlah sekedar tinggalan masa lalu atau serpihan dari sisa kehidupan. Lebih dari itu memori adalah catatan eksistensi kehidupan manusia yang mengandung nilai informasi dan berguna bagi masa kini maupun masa yang akan datang. Bagi sebuah bangsa, rekam jejak perjalanan adalah suatu keharusan agar generasi mendatang bisa belajar dari para pendahulunya. Eksistensi kehidupan dan kebudayaan manusia sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk mewariskan “memori” kepada generasi penerusnya. Tanpa hal itu, sesungguhnya perjalanan sebagai sebuah bangsa terhenti dan hilanglah identitas kebangsaannya.
Bagi bangsa Indonesia mewariskan nilai dan kepribadian yang diwariskan dari para pendahulu bangsa ini berarti berupaya untuk menjaga tegaknya nilai persatuan dan kesatuan. Ini adalah harga mati bagi sebuah negara kesatuan. Dengan belajar ‘memori” bangsa yang telah ditorehkan para pendahulu kita, maka sinambung kehidupan dan eksistensi Indonesia akan tetap terjaga. Dari catatan sejarah kita semua bisa mengetahui bagaimana perjalanan kemerdekaan bangsa ini. Catatan Sumpah Pemuda mengajarkan kepada kita bahwa persatuan dan kesatuan adalah modal tak ternilai. Cerita para pahlawan dalam era revolusi memupuk jiwa dan semangat kebangsaan untuk tetap mencintai dan berkorban bagi keutuhan bangsa. Proklamator Bung Karno terkenal dengan slogannya “jas merah” (jangan sekali-kali melupakan sejarah). Beliau mengingatkan kita semua bahwa mengetahui, menyimpan dan mempelajari sejarah bangsa adalah suatu keniscayaan. Sejarah bangsa ditorehkan dalam beragam media yang menjadi bahan belajar dan sumber pengetahuan bangsa. Kita mengenal arsip (record) sebagai rekaman informasi dari seluruh aktivitas kehidupan. Arsip berfungsi sebagai pusat ingatan, alat bantu pengambilan keputusan, dan bukti eksistensi manusia.
Di sini nampak nyata bagaimana peran penting arsip dalam menyimpan rekam jejak kehidupan manusia. Arsip merupakan identitas kolektif bangsa yang akan bercerita kepada generasi mendatang mengenai apa yang sudah dilakukan dalam perjalanan bangsa. Menurut bahasa, arsip merupakan informasi yang direkam dalam bentuk atau medium apapun, dibuat, diterima, dan dipelihara oleh suatu organisasi/lembaga/badan/perorangan dalam rangka pelaksanaan kegiatan. Bentuk media arsip dapat berbasis kertas, dan media audio-visual . Di Indonesia kebijakan tentang kearsipan diatur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kearsipan, Undang-Undang Nomor 8 tahun 1997, tentang Dokumen Perusahaan. Kedua peraturan ini telah di jabarkan dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP) yakni, PP Nomor 34 Tahun 1979, PP Nomor 87 Tahun 1999, dan PP Nomor 88 Tahun 1999.
Dipandang dari nilainya, semua orang akan mengatakan bahwa arsip adalah sangat penting. Seorang pakar mengungkapkan, jika dunia tanpa arsip berarti dunia tanpa memori, kepastian hukum, sejarah, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan identitas kolektif. Karena itu menjaga arsip menjadi keniscayaan bagi sebuah bangsa.
Kealpaan kita menjaga rekam jejak perjalanan bangsa ini telah mengakibatkan lepasnya beberapa wilayah Indonesia. Indonesia sudah kehilangan Pulau Sipadan dan Ligitan, karena kita kalah dalam perundingan internasional. Tidak cukup bukti dan argumen untuk menguatkan kepemilikan terhadap kedua pulau tersebut. Kita perlu belajar dari hubungan dengan Malaysia saat ini. Klaim-klaim Malaysia atas kekayaan negara kita, baik berupa kebudayaan, pulau, maupun kekayaan alam lainnya, menunjukkan lemahnya perlindungan terhadap kekayaan bangsa. Banyak kekayaan negara kita yang belum di inventarisir dengan benar dan didaftarkan di PBB, sehingga negara lain dengan mudah menggugat kekayaan kita.  Kejadian yang sama berpeluang untuk terus terjadi bila kita tidak serius dalam pendokumentasian fakta-fakta sejarah.
Sebagian besar orang tahu bahwa arsip adalah bagia penting dalam kehidupan, namun mengapa mereka enggan untuk menerapkan sistem yang benar? Persoalan terbesar dalam kearsipan adalah bagaimana menyakinkan setiap orang akan pentingnya arsip sehingga mau menerapkan sistem kearsipan yang benar. Upaya mewujudkan masyarakat sadar arsip membutuhkan kerja keras dan tanggungjawab segenap elemen bangsa. Karena itu sosialisasi yang terencana dan terarah perlu dilakukan agar pemahaman tentang arsip dapat diterima semua orang. Jaman telah berubah dan kita kini memasuki era digital sehingga sarana sosialisasi pun harus mengikuti kondisi tersebut. Pemilihan media yang tepat akan sangat menentukan keberhasilan sosialisasi yang dilaksanakan.
PERAN SITUS JEJARING SOSIAL
Era digitalisasi media tidak dapat dihindarkan. Tidak ada lagi sekat antara belahan dunia satu dengan yang lain. Semua daerah berpotensi untuk terhubung melalui perkembangan telepon dan internet. Mc Luhan mengungkapkan konsep (global village) untuk menggambarkan bagaimana sempitnya dunia setelah perkembangan teknologi informasi. Bentuk bumi yang bulat, beserta seluruh lekukan dan jaraknya seakan menjadi sebuah dataran yang sangat kecil dan tak berarti. Internet merupakan saluran komunikasi interaktif, dimana manusia dapat berinteraksi langsung dengan orang lain dari berbagai belahan dunia. Internet adalah media konvergensi atau media yang menggabungkan unsur-unsur dari perkembangan media cetak dan elektronik dalam satu media.
Lahirnya internet mengubah pola hidup masyarakat dan memberikan kontribusi yang besar dalam melakukan komunikasi, publikasi serta menjadi sarana untuk mendapatkan berbagai informasi. Perkembangan pengguna internet di Indonesia berkembang dengan pesat. Hampir semua lapisan masyarakat yang telah menerima aliran listrik dan telepon, memiliki kesempatan untuk menikmati internet. Beragam fitur dan layanan yang menarik ditawarkan, salah satunya situs jejaring sosial yang menjadi sarana mengaktualisasikan diri.
Layanan seperti blogs, facebook, friendster, twitter, dan yahoo messenger banyak digemari oleh para pengguna internet. Hampir setiap saat mereka menggunakan layanan tersebut baik di sekolah, tempat kerja, maupun di rumah. Lewat sarana ini, kita selalu terhubung dengan orang lain tanpa memandang waktu dan tempat karena saluran internet juga bisa diakses menggunakan laptop dan telepon genggam yang portabel. Setiap catatan, pesan, gagasan atau ucapan yang kita masukkan di dalam situs jejaring sosial akan langsung terbaca dan dapat diakses oleh ribuan, ratusan ribu, bahkan jutaan anggotanya. Situs jejaring sosial telah menjadi bagian dari kehidupan hampir semua orang, baik tua maupun muda dan tanpa mengenal gender serta status sosial. Dapat dikatakan, kini kita telah memasuki era hyperconnected dimana setiap orang selalu terhubung dengan orang lain.
Sebagai contoh Facebook yang kini menjadi situs jejaring sosial nomor satu menyingkirkan Friendster, Multiply.com, dan MySpace yang terlebih dulu muncul. Indonesia yang sesungguhnya terbilang masih cukup buruk kondisi konektivitas maupun amat rendah tingkat prosentase pengguna akses Internet on-line (0.5% dari 235 juta penduduk yang memiliki koneksi internet aktif) nyatanya menjadi salah satu negeri yang tertinggi di kawasan ASEAN dalam pertumbuhan pengguna Facebook. Berdasar data tahun 2008 yang lalu pertumbuhan penggunanya mencapai: 645%. Diperkirakan sekarang ada sekitar 3 juta pengguna Facebook di Indonesia. Akses pengguna Facebook asal Indonesia mencatatkan angka 4% hingga dalam lingkup global dan duduk pada peringkat ke-5 dibawah pengguna asal AS, Inggris, Perancis, dan Italia (Rizal Aachtung, 23 Mei 2009). Angka ini mengalahkan pertumbuhan pengguna Facebook di China dan India yang merupakan peringkat teratas populasi penduduk di dunia (Sahana, 2008).
Fenomena inilah yang kemudian memunculkan pernyataan bahwa Indonesia telah menjadi The Republic of the Facebook (Putra, 2009). “Prestasi” ini menjadikan Indonesia sebagai the fastest growing country on Facebook in Southeast Asia. Lebih dari 25 juta user aktif menggunakan Facebook setiap harinya di berbagai penjuru dunia.
Kondisi tersebut harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk sarana sosialisasi pentingnya arsip. Bagian Humas Arsip Nasional Indonesia bisa menggunakan media situs jejaring sosial untuk mensosialisasikan pentingnya pengelolaan arsip. Dengan menggunakan akun di facebook, twitter, plurk, my space dan lainnya sosialisasi bisa lebih cepat dilakukan. Ada beberapa kelebihan situs jejaring sosial dibanding media konvensional dalam mempublikasikan sesuatu.
Pertama, media yang interaktif memungkinkan sosialisasi lebih menarik daripada acara seminar atau event ilmiah lainnya. Sifat media internet yang mobile memungkinkan sosialisasi dilakukan secara terus-menerus tidak terbatas ruang dan waktu. Proses yang berkesinambungan ini memungkinkan pemahaman terhadap pentingnya arsip berjalan dengan cepat. Melalui media yang interaktif, masyarakat bisa mengajukan pertanyaan dan tanggapan tentang pentingnya arsip. Beragam artikel, foto, atau materi sosialisasi yang menarik bisa dibuat di situs ini. Selain itu keterlibatan para pengguna akun yang secara aktif memberikan tanggapan akan lebih memperkuat opini yang disampaikan. Mereka yang telah paham arti penting arsip, bisa membantu melakukan sosialisasi sehingga semakin cepat pemahaman arti penting arsip. Model sosialisasi yang bersifat dua arah ini lebih mengena daripada model satu arah.
Kedua, dalam waktu yang singkat mampu menjangkau jutaaan orang.  Dengan jumlah teman yang terus bertambah di situs jejaring sosial merupakan modal sosialisasi yang berharga. Kalau menggunakan media konvensional jangkauan sosialisasi akan terbatas. Dengan menggunakan situs jejaring sosial waktu yang dibutuhkan lebih singkat dan jangkauan lebih luas. Ketiga, biaya yang lebih murah disbanding media konvensional. Dibanding mengadakan seminar, pelatihan, kunjungan, dan iklan media situs jejaring sosial menawarkan biaya yang lebih murah. Cukup menggunakan komputer dan saluran internet maka sosialisasi sudah bisa dilaksanakan.
Pada akhirnya, upaya mewujudkan masyarakat sadar arsip adalah investasi bangsa yang tak ternilai. Karena itu perlu upaya yang terencana dan sistematis agar tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Ketika jaman telah bergeser menuju era digitalisasi, maka kita juga harus mau berubah dan terus berkembang. Media situs jejaring social bisa menjadi pilihan yang logis dalam upaya sosialisasi pentingnya arsip dengan harapan segera terwujud masyarakat sadar arsip sehingga kita menjadi bangsa yang memiliki ingatan kolektif kuat dan kokoh.


Wednesday, October 23, 2013

Aku dan "OPPO N1" (ku)?



Saat ini perkembangan teknologi smartphone sudah benar-benar pesat. Setiap saat selalu bermunculan produk yang menawarkan berbagai kelebihan. Fitur seabrek yang dimiliki smartphone tidak hanya memanjakan penggunanya tetapi juga menunjukkan bagaimana kualitas dari produsen gadget tersebut. Ketika banjir produk bak air bah melimpah maka kemungkinannya ada dua. Pertama, konsumen memiliki banyak pilihan sehingga bisa memilih produk terbaik.Kedua, konsumen menjadi bingung harus memilih produk yang mana. Semua produk hampir serupa menawarkan beragam kelebihan sehingga membuat konsumen bingung menentukan plihan.

Disini kemampuan produsen dalam menghasilan produk yang berkualitas, berbeda dan memberikan nilai lebih bagi konsumen sangat diuji. Sehingga produk mereka layak dipilih oleh konsumen. Salah satunya OPPO Electronic Corp, Ltd yang secara serius mengembangkan smartphone yang berkualitas, berbeda dan memberikan nilai lebih. OPPO Electronic Corp, Ltd pertama kali didirikan pada tahun 2004 tepatnya di Negeri Tirai bambu China. Perusahaan ini merupakan produsen elektronik yang beralamat di Dongguan, Guangdong, China. Sebelum merambah ke teknologi smartphone, OPPO sudah dikenal sebagai produsen elektronik handal yang memproduksi peralatan elektronik seperti MP3 Player, Portable Media Player, LCD TV, eBook, DVD, dan Disc Player. Semenjak tahun 2008 OPPO mulai serius menggarap pasar Smartphone. Kemampuan mereka memproduksi barang elektronik berkualitas diikuti juga dengan seri smartphone yang mereka usung. 

Kehadiran produk OPPO di Indonesia menjadikan masyarakat memiliki pilihan smartphone yang lebih bermutu. Buktinya baru-baru ini OPPO Electronic Corp, Ltd mengeluarkan produk terbaru seri N1 yang memiliki kelebihan, perbedaan, dan nilai lebih dari para pesaingnya. Ini dia kelebihan-kelebihan OPPO N1 yang tidak dimiliki smartphone lain:
  1. Menjadi yang pertama dalam memberikan nilai lebih

    OPPO mengeluarkan produk OPPO N1  yang mengandalkan kamera berputar. Fitur ini diyakini sebagai bentuk kemajuan dari OPPO yang tidak dimiliki kompetitornya. Kamera ini memiliki kemampuan putar 206 derajat, sensor 13 MP dan bukaan apeture f/20. Ini juga kamera pertama yang tersusun dari 6 lapisan lensa. Tidak usah khawatir meskipun bisa diputar sampai 206 derajat kamera ini tidak gampang rusak. Sudah diujicoba ratusan ribu kali sehingga diperkirakan kamera ini mampu bertahan sampai 7 tahun dengan 40 kali putaran sehari.
    Nih klik video dibawah ini untuk membuktikan kehebatan dan keunikan kamera rotasi dari OPPO N1.




  2.  Depan Belakang OK. Kalau smartphone lain cuma bisa disentuh di layar depan. OPPO N1 bisa dua-duanya. Bisa depan juga belakang. Fasilitas ini disebut O-touch, buat browsing, melihat galeri dan aktifitas lainnya kita bisa memanfaatkan bagian belakang OPPO N1. Benar-benar inovasi yang bakalan jadi trend dan diikuti sama yang lain. 

  3.                
    Fasilitas O-Touch, depan belakang tetap OK
3. Jauh dekat juga OK. 

Kalau kamera bisa buat ngambil foto dari jarak dekat itu sudah biasa. Tapi kalau kamera smartphone bisa buat ngambil dari jarak 15 meter dengan kualitas bagus, itu baru luar biasa. Bagi OPPO N1 ini bukan perkara sulit. Fasilitas remote control O-click memungkinkah N1 mengambil gambar dari jarak sampai 15 meter. Jadi kalau mau foto-foto bareng teman-teman gak usah ribet lagi. Cukup taruh OPPO N1 terus bergaya dan jangan lupa tekan remote O-Click nya biar N1 merekam aksimu.

Fasilitas O-Click yang diperkenalkan saat launching 16 Oktober 2013

Nah itu tadi beragam kelebihan yang dimilki oleh OPPO N1 dan gak dimiliki oleh merek lain. Itu yang membuat OPPO N1 berkualitas, berbeda dan memberikan nilai lebih bagi konsumen. Indonesia termasuk beruntung karena semenjak 16 Oktober 2013 sudah bisa menikmati kehadiran OPPO N1. Launching resmi yang dilakukan di Jakarta tersebu sekaligus menunjukkan keseriusan OPPO untuk selalu menghadirkan produk yang berkualitas dan bermutu.

Nih suasana Launching OPPO N1 di Indonesia, sampai-sampai CEO dan petinggi OPPO Indonesia ikut menari.

Kehadiran OPPO N1 di Indonesia secara resmi sudah di launching pada 16 Oktober 2013 lalu. 



OPPO N1 (ku)

Sengaja tulisan (ku) ditaruh didalam kurung karena sampai saat ini masih belum punya OPPO N1 ini. Kalau kepengin sudah pasti, pengin banget. Siapa coba yang gak pengin dengan smartphone yang berkualitas, berbeda dan memberikan nilai lebih. DIjamin siapapun yang pakai bakal jadi pusat perhatian. (semoga menang lomba ini, jadi keinginan punya OPPO N1 bisa keturutan, aminn). Jadi kualitas, berbeda dengan yang lain, dan nilai  lebih dari pesaingnya membuat N1 menjadi most wanted samrtphone yang paling saya inginkan saat ini. 

Sebagai pengajar dan blogger saya membutuhkan OPPO N1 untuk membantu menyiapkan proses pengajaran dan aktifitas blogging. Kemampuan N1 yang sudah dibekali dengan Quad-core 1.7 GHz Krait 300 mempermudah aktifitas multitasking baik untuk browsing maupun aktifitas lainnya. Apalagi untuk mata kuliah seperti jurnalistik online yang membutuhkan kecepatan akses internet dan kemampuan multitasking dari smartphone yang digunakan. Jadi OPPO N1 adalah smartphone yang paling saya inginkan saat ini.


Gimana gak ngiler kepengin punya OPPO N1, lihat aja spek nya secara komplit:

General
Jaringan 2G
GSM 850 / 900 / 1800 / 1900
Jaringan 3G
HSDPA 1900 / 2100
SIM
Micro-SIM
Bodi
Dimensi
170.7 x 82.6 x 9 mm (6.72 x 3.25 x 0.35 in)
Berat
213 g (7.51 oz)
Display
Tipe
IPS LCD capacitive touchscreen, 16M colors
Ukuran
1080 x 1920 pixels, 5.9 inches (~373 ppi pixel density)
Multitouch
Touch-sensitive area at the back (O-Touch, supports long press, sliding and double tap)
Memori
Internal
16/32 GB, 2 GB RAM
Eksternal
No
Data
GPRS
Yes
EDGE
Yes
Speed
HSDPA; HSUPA
WLAN
Wi-Fi 802.11 ac/a/b/g/n, dual-band, Wi-Fi Direct, DLNA, Wi-Fi hotspot
Bluetooth
Yes, v4.0
NFC
Yes
USB
Yes, microUSB v2.0, USB OTG
Kamera
Utama
13 MP, 4128×3096 pixels, autofocus, dual-LED flash
Fitur
Rotating lens, geo-tagging, touch focus, face detection, panorama, HDR, long exposure (up to 8s)
Kedua
13 MP, 4128×3096 pixels, autofocus, dual-LED flash
Video
1080p@30fps
Fitur
OS
Color OS based on Android OS, v4.2 (Jelly Bean)
Chipset
Qualcomm Snapdragon 600
CPU
Quad-core 1.7 GHz Krait 300
GPU
Adreno 320
Messaging
SMS (threaded view), MMS, Email, Push Email
Browser
HTML 5
GPS
Yes, with A-GPS support
JAVA
Yes, via Java MIDP emulator
Colors
White
Baterai
Li-Ion 3160 mAh battery

Semua alasan untuk memilih OPPO N1 sudah diutarakan jadi tidak ada keraguan lagi. Buat kalian yang masih penasaran dengan segala kelebihan OPPO N1, ini dia video-video yang wajib ditonton supaya lebih mantap.





referensi:
http://www.oppomobile.co.id
https://www.facebook.com/indonesiaoppo


Saturday, October 19, 2013

Kemana, setelah wisuda?

Lulus kuliah, diwisuda bisa bermakna ganda bagi setiap mahasiswa. Yah di hari itu ada kebahagiaan sekaligus kesedihan ditambah tantangan. Bahagia ya wajar, karena dia telah berhasil menyelesaikan perjuangan dan amanah dari orang tuanya. Pergi pagi, pulang sore, lembur tugas, antri konsultasi, nilai jelek, tugas menumpuk telah dilewati dengan baik. Tetapi ada kesedihan juga di hari itu ketika harus berpisah dengan almamater, teman kuliah dan sedih juga karena beragam fasilitas semasa kuliah cepat atau lambat akan dihapus. MIsalnya, malu lah sudah lolos masih menengadahkan tangan minta uang saku dari orang tua, minta pulsa, atau masih aja minta uang kos. Jadi  siap-siap kalau tiba-tiba harus hidup dengan beragam kekurangan fasilitas. Sedih jjuga karena mulai hari itu akan kehilangan beragam alasan yang biasa diungkapkan ketika masih mahasiswa. Contohnya, kok masih minta duit orang tua? kalau masih kuliah tinggal dijawab kan masih mahasiswa, belum kerja. Ditanya kok belum nikah?jawab juga kan masih mahasiswa, nunggu lulus. Nah kalau sudah lulus, alasan apalagi yang mau kita ungkapkan hee.

Tapi yang lebih penting mulai hari itu kita harus siap menghadapi tantangan. Terjun ke dunia nyata, mencari penghasilan, menentukan arah masa depan, bersikap realistis, optimis dan kerja keras. ADa beberapa kemungkinan setelah wisuda, diantaranya:

- ada yang sudah punya pekerjaan semenjak kuliah, nah ini tinggal nerusin aja. Entah jadi karyawan atau punya usaha sendiri.
- sudah punya calon suami/istri. yang ini tinggal masuk pelaminan dan menempuh hidup rumah tangga
- binbung gak punya rencana, biasanya langganan koran melihat info lowongan, gabung milis pencari kerja, datang ke job fair, nanya teman dan saudara kalau ada lowongan.

Apapun posisi kita setelah wisuda, ikutilah selalu dengan doa dan usaha. raihlah masa depan dengan keyakinan, usaha dan tentu saja dibarengi doa. Semoga sukses...