Monday, October 28, 2013

Kereta Pagi

Selasa, 29 Oktober 2013
Jam di Stasiun PEkalongan menunjukkan 5.15 pagi, saya datang untuk membeli tiket kereta jurusan Pekalongan-Semarang yang berangkat pukul 5.38. Di depan saya mengantri seorang nenek yang bermaksud membeli tiket jurusan yang sama. PEtugas tiket menginformasikan kalau tiket yang tersisa adalah tiket tanpa tempat duduk. Bagi saya tentu tidak masalah yang penting bisa sampai Semarang dengan selamat. Namun saya berfikir bagaimana dengan nenek tadi yang ternyata membeli tiga tiket untuk dia dan dua orang temannya.
Saya membayangkan kalau mereka harus berdiri dalam perjalanan yang kurang lebih 2 jam. AH sungguh kasihan nenek tersebut. Tapi apa daya tiket yang saya miliki juga tiket berdiri jadi tidak bisa memberikan kursi buat nenek tersebut (apalagi mereka bertiga). Untunglah kereta Kaligungmas yang melayani penumpang pagi tadi adalah kereta ekonomi pengganti. KEreta kaligung yang biasanya sedang dalam perbaikan sehingga dipinjami kereta ekonomi. Terus apa bedanya?
Kereta KAligungmas setiap gerbongnya hanya mampu menampung sekitar 70-80 penumpang yang duduk. Sementara kereta ekonomi yang menjadi pengganti tadi pagi mampu memuat penumpang duduk lebih dari itu. Artinya meskipun memegang tiket berdiri tetapi karena jumlah tempat duduknya lebih masih bisa duduk. Kereta datang tepat pukul 5.30 penumpang berbegas naik termasuk saya dan tiga nenek tadi. Kami masuk gerbong ke 4. Syukurlah banyak kursi kosong sehingga kami semua bisa duduk. BErkah rusaknya kereta Kaligungmas dan diganti kereta ekonomi ternyata membuat kami semua bisa duduk. 
NAmun masih ada yang menjadi ganjalan hati saya. Setiap pembelian tiket kereta sekarang harus menggunakan kartu identitas pengenal, artinya dari kartu tersebut bisa diperoleh informasi tentang jenis kelamin dan usia calon penumpang. Saya membayangkan jika PT KAI mau memberikan prioritas buat penumpang wanita, anak-anak dan orang tua agar memperoleh tempat duduk. Jika dilihat dari kartu identitas pembelinya mereka maka diprioritaskan mendapatkan tempat duduk. Jika yang membeli adalah anak muda yang masih segar bugar tentunya tidak masalah jika diberi tiket berdiri meskipun dia membeli lebih awal. Dengan kebiasaan dan musim penumpang sepi dan rame saya yakin mekanisme ini bisa dijalankan. Para petugas penjual tiket biasanya juga tahu kapan masa-masa rame penumpang sehingga prioritas memberikan tiket ini bisa dijalankan.  

No comments:

Post a Comment