Dalam perjalanan hidup kita, banyak orang, tokoh, panutan yang mampu menjadi suri tauladan. Mereka mampu memberikan inspirasi karena prestasi yang diperoleh, kehidupan yang luar biasa, sikap, keteladanan, cara pikir, karya dan sebab-sebab lainnya. Bagi seorang muslim tentunya Rasulullah SAW adalah suri tauladan terbaik dalam segala aspek kehidupan.
Kemudian, di sekitar kita ada orang-orang yang kemudian menjadi inspirasi kehidupan kita baik menumbuhkan motivasi, membuat kita lebih baik dalam berkarya, menuntun kita menuju jalan sukses, mampu membangkitkan kita dari keterpurukan dan alasan-alasan lainnya.
Bagi saya pribadi selain orang tua, keluarga, istri ada beberapa orang yang menginspirasi kehidupan. Salah satunya di bidang penulisan. Karya mereka membuat saya belajar, meningkatkan kemampuan dan memotivasi saya untuk terus menulis. Awal menekuni dunia penulisan tentu tidak mudah. Entah berapa puluh artikel yang saya kirimkan ke media massa tak kunjung dimuat. Dahulu ketika mengirim artikel masih dalam bentuk print out dan dikirim melalui pos, biayanya tentu tidak murah. Sekarang dengan berkembangnya dunia maya, pengiriman artikel menjadi lebih mudah dan murah. CUkup lewat email dan artikel kitapun sudah sampai.
Sosok pertama yang menginspirasi saya dalam menulis adalah Pak Bambang. Beliau adalah guru Bahasa Indonesia saya ketika masih SMP. Beliau selalu bersemangat mendidik muridnya agar mampu menulis. Ketika itu tulisan beliau sudah sering dipublikasikan melalui media massa.
Sosok kedua adalah Prof Eko Budiharjo, beliau menjabat rektor Undip Semarang sewaktu saya kuliah. Tulisan beliau yang dimuat di Gayeng Semarang benar-benar enak untuk dibaca. Gaya bahasa yang digunakan selalu mampu membuat pembaca menyelesaikan bacaannya. Selain menulis artikel, beliau adalah seorang yang piawai menulis puisi. Hampir di setiap event kampus seperti wisuda, beliau selalu membaca pusi.
Berikut kutipan dari blognya:http://ekobudihardjo.blogspot.com/
“A City without old buildings is just like a man without memory”
Bila satu pintu tertutup, carilah pintu lain yang terbuka. Bila semua pintu tertutup, carilah jendela yang terbuka. Bila semua jendela tertutup, carilah atap yang terbuka. Dan bila semuanya sudah tertutup, kembalilah cari pintu yang tak pernah tertutup yaitu pintu doa.
Orang ketiga yang menginspirasi saya dalam menulis adalah Triyono Lukmantoro. Dosen nyentrik yang mengajar saya sewaktu kuliah. Tulisannya banyak tersebar di media massa dan selalu menarik untuk dibaca. Seringnya diskusi dengan Mas TL (mahasiswa biasa memanggilnya dengan sebutan itu) membuat saya banyak belajar tentang penulisan kepadanya.
Di sekeliling kita banyak orang-orang yang mampu menjadi inspirator dalam berbagai hal. Saya yakin di bidang-bidang lain masih banyak inspirator kehidupan. Semoga kita juga mampu menjadi inspirator bagi orang lain dalam kebaikan. Setidaknya bagi keluarga kita, bagi orang-orang yang kita cintai bagi orang-orang yang mencintai kita..
No comments:
Post a Comment