Sekelompok siswa SMA 9 dan SMK 2 di Kendari ditipu oleh Event Organizer (EO) gadungan yang berjanji mengorbitkan mereka menjadi artis. Sabuga Entertainment menyodorkan proposal kontes model ke sekolah. Penampilan mereka yang meyakinkan membuat pihak sekolah mudah tertipu dan mengijinkan mereka untuk melaksanakan kontes tersebut. Penipuan terbuka ketika para siswa yang disuruh datang ke hotel untuk make up diharuskan mengumpulkan perhiasan, hp, bahkan motor. Tak disangka kemudian semua harta tersebut dibawa kabur oleh pihak EO.
Peristiwa seperti ini sering terjadi sekaligus menggambarkan bagaimana jerat popularitas mampu menghapuskan rasionalitas berfikir manusia. Dalam teori komunikasi kemampuan seseorang mempermaikan titik kelemahan manusia membuat mereka mudah untuk dibodohi. Jerat budaya popular yang member iming-iming materi, ketenaran, popularitas, pujian membuat manusia rela melakukan apa saja untuk tampil di jagat hiburan.
Lihatlah bagaiamana kontes popularitas seperti nyanyian,ustadz-ustadzan, tarian, putrid-putrian atau model lainnya selalu laris manis diikuti oleh para pemimpi tersebut. Menjadi popular dalam jagat hiburan telah menjadi magnet kuat yang menarik beragam kalangan. Kontes resmi atau bahkan penipuan palsu pun akan dibanjiri peminat.
No comments:
Post a Comment